BEBAS DARI IRI HATI

Hati yang tenang menyehatkan badan; iri hati bagaikan penyakit yang mematikan
Amsal 14:30 (BIS)

Masyarakat modern dewasa ini sangat terobsesi dengan segala hal yang dianggap dapat secara nyata menyehatkan tubuh jasmaninya. Sepertinya produk-produk makanan berlomba-lomba menonjolkan kelebihan-kelebihan mereka sebagai produk yang “bebas lemak”, “bebas gula”, “bebas kafein”, “bebas zat kimia” dan sebagainya.

Bahkan orang-orang menghabiskan ratusan jutaan rupiah setiap tahunnya untuk membeli obat-obatan anti penuaan, sun-block, makanan organik, suplemen multi-vitamin agar kita dapat menghindari bahaya sinar ultraviolet matahari, keriput pada wajah, zat kimia berbahaya dan benih-benih kanker. Dengan kata lain, kita memberikan yang terbaik untuk tubuh kita dan menghindarkannya dari sesuatu yang dapat merusaknya.

Memang kita tahu bahwa pola makan yang baik dan menjaga vitalitas tubuh kita secara umum sangatlah penting. Namun, Alkitab juga menjelaskan kepada kita bahwa “latihan badani itu terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal.” (1 Timotius 4:8). Intinya adalah: Jika kita sedemikian memperhatikan pola konsumsi kita dan menghindari makanan yang buruk bagi tubuh jasmani kita; bukankah kita seharusnya lebih menjaga kehidupan rohani kita dari hal-hal yang merusak seperti misalnya iri hati atau kedengkian?

Tidak ada untungnya bersikap iri atau dengki. Kedengkian hanyalah menimbulkan kesengsaraan bagi pribadi-pribadi yang dikuasai olehnya. Jadi, jika kita menginginkan hidup yang baik, sehat dan umur yang panjang; ingatlah selalu untuk hidup dengan pola hidup yang bebas dari rasa iri atau dengki. Iri hati – sebagaimana dikatakan dalam Amsal 14:30 – bagaikan penyakit yang mematikan. Iri hati bukan hanya membuat kita menjadi murung, kesal, sensitif atau mudah tersinggung; tetapi juga iri hati dapat mengakibatkan penyakit dalam arti yang sebenarnya. Tidak sedikit orang yang menderita secara fisik seperti mengalami sakit kepala berkepanjangan (migrain), alergi (gatal-gatal), kanker dan berbagai penyakit lainnya yang mana hal itu bermula dari hati yang iri dan dengki.

Jadi, marilah kita memiliki hati yang tenang dalam menjalani hidup ini. Bebaskanlah hati kita dari segala kebencian dan iri hati. Bukankah sangat menyedihkan jika kita kehilangan kesehatan dan kebahagiaan dalam hidup hanya karena kita iri hati?

Iri hati timbul karena kita terlalu berfokus menghitung berkat orang lain
daripada berkat kita sendiri yang pada akhirnya membuat kita kehilangan suka cita
.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *