Dalam hidup ini, seringkali kita merasa kuatir tentang masa depan. Kita terbebani oleh banyak pertanyaan yang tak terjawab, kecemasan tentang pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan berbagai hal yang belum pasti. Keinginan untuk mengendalikan setiap aspek hidup kita membuat kita berjuang keras, kadang bahkan sampai melupakan untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Namun, firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak kuatir tentang hari esok. Dalam Matius 6:34, Yesus berkata, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”. Ayat ini mengajak kita untuk fokus pada hari ini, mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah, dan melepaskan kekuatiran tentang masa depan yang belum datang.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa meskipun kita memiliki rencana dan usaha, Tuhan tetap memegang kendali atas segala hal. Dalam Yeremia 29:11 Tuhan berkata, “Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”. Tuhan sudah merencanakan yang terbaik bagi kita, bahkan ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Kekuatiran sering kali muncul karena kita mencoba untuk mengendalikan segalanya, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Dalam Filipi 4:6-7, kita diberi petunjuk untuk tidak kuatir, tetapi dalam segala hal, melalui doa dan permohonan, menyampaikan segala kebutuhan kita kepada Tuhan. Dan janji-Nya, “Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Saat kita memilih untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan, kita akan merasakan kedamaian yang hanya bisa datang dari-Nya. Kita tidak perlu menghadapinya sendirian karena Tuhan selalu ada untuk mendampingi kita. Amin.
Ketika kita menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan,
Dia akan menggantinya dengan damai sejahtera yang melampaui segala akal.