GARAM DUNIA

Dalam Matius 5:13, Tuhan Yesus berkata bahwa kita adalah Garam Dunia. Ini adalah pernyataan yang sangat penting dan memiliki beberapa implikasi teologis dan biblika yang mendalam. Garam adalah salah satu mineral terpenting pada kehidupan kita dan ada keterkaitannya dalam Alkitab. Garam digunakan dalam berbagai cara, termasuk untuk: Memberi rasa pada makanan (Ayub 6:6), Mengawetkan makanan (Keluaran 30:35), dan sebagainya. Ketika Yesus berkata bahwa kita adalah Garam Dunia, Dia mengacu pada semua peran dan tanggung jawab yang kita miliki sebagai umat Kristen. Kita dipanggil untuk menjadi teladan hidup yang baik bagi orang lain, untuk menyebarkan kasih dan sukacita, serta menjadi terang dunia yang menerangi kegelapan.

Kita juga dipanggil untuk mengawetkan dunia dari kebusukan dan kejahatan. Kita harus menjadi suara kebenaran dan keadilan di dunia yang penuh dengan dosa dan ketidakadilan ini. Kita harus menjadi agen perubahan yang bekerja untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

Yesus berkata bahwa jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Demikian juga, jika kita tidak lagi memberi rasa dan mengawetkan dunia, kita akan menjadi orang yang tidak berguna. Kita akan dibuang dan diinjak orang.

Ini adalah peringatan yang serius bagi kita semua. Kita harus terus-menerus mengevaluasi hidup kita untuk memastikan bahwa kita masih menjadi garam dunia. Kita harus terus-menerus bertumbuh dalam iman dan kedewasaan kita. Kita harus terus-menerus mencari cara untuk menjadi berkat bagi orang lain dan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Tuhan Yesus menyebut diri kita sebagai Garam Dunia memiliki beberapa implikasi, yaitu: Pertama, ini menunjukkan bahwa kita memiliki peran penting yang harus diwujudkan di dunia ini. Kita tidak dipanggil untuk hidup secara pasif dan mengasingkan diri dari dunia. Sebaliknya, kita dipanggil menjadi garam dunia agar kita dapat membuat perbedaan. Kedua, ini menunjukkan bahwa kita memiliki hubungan yang khusus dengan Tuhan. Garam adalah sesuatu yang baik dan berharga. Dengan menyebut kita sebagai garam dunia, Yesus menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang baik dan berharga di mata Tuhan. Ketiga, ini menunjukkan bahwa kita memiliki tanggung jawab yang besar. Kita harus terus-menerus berusaha untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai garam dunia.

Menjadi Garam Dunia adalah panggilan yang tinggi dan mulia. Oleh karena itu, mari kita hidup sesuai dengan panggilan kita dan menjadi garam dunia yang mengubah dunia dan sekeliling kita menjadi lebih baik. Amin.

Menjadi “Garam Dunia” bukan berbicara tentang “Status”,
tetapi “Dampak”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *