SINS ARE LIKE CREDIT CARD

BAHASA INDONESIA: DOSA IBARAT KARTU KREDIT

Suatu ketika penulis mendapatkan sebuat meme di WAG, yang menurut penulis meme ini sangat menarik. Foto dari meme ini memperlihatkan gambar sebuah kartu kredit dengan tulisan: “SINS like Credit Card, ENJOY now, PAY later.” Yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya: “Dosa-dosa itu seperti kartu kredit, Menikmatinya sekarang, Bayarnya kemudian”.

Penggunaan kartu kredit sebagai sarana yang bisa menjadi penolong di saat seseorang dalam kondisi terdesak memang bisa diandalkan, karena dengan menggesek kartu tersebut dalam transaksi apapun, maka tagihannya akan dibayarkan dulu oleh bank dimana orang tersebut menjadi member kartu kredit itu. Karena begitu menariknya tawaran ini dan dirasa memberi kemudahan kepada para pengguna kartu tersebut dimana seseorang akan segera (secara instan) dapat memperoleh yang dibutuhkannya tanpa dia harus punya uang lebih dulu uang, membuat banyak pengguna memiliki prinsip hidup bagaimana nanti dan bagi mereka yang ‘tidak kuat iman’, terus ‘menggesek’ tanpa memikirkan bahwa di balik rasa “Enjoy” tinggal gesek langsung mendapatkan yang ia maui, ia sedang berhutang, dan ada kewajiban untuk Pay yang akan ditagihkan kepadanya kelak. Maka tidak heran jika banyak pengguna kartu kredit yang memiliki prinsip hidup ‘bagaimana nanti’ dan ‘tidak kuat iman’ ini kemudian membiarkan dirinya untuk kebiasaan berhutang. Sehingga akhirnya terjebak pada kredit macet, harus berurusan dengan debt collector, bahkan ada juga yang harus berurusan dengan ranah hukum. 

Dalam hal penggunaan kartu kredit ini – bila dicermati – ternyata apa yang akan ditagihkan kelak itu pasti akan lebih besar nominalnya dari pokok pinjaman pengguna, karena bank juga membebankan bunga dan biaya lainnya pada pokok pinjaman tersebut. Dengan demikian, member kartu kredit yang memiliki prinsip hidup nanti bagaimana, akan memikirkan hal ini dan dia akan ‘menguatkan imannya’ agar dirinya tidak terjerat pada kondisi “terbiasa berhutang”. Dia akan menggunakan kartu kredit tersebut dengan bijaksana, sehingga dia tidak akan pernah berurusan dengan “debt collector” dan ranah hukum.

Meme di atas menganalogikan, akibat yang akan diterima seseorang yang memiliki prinsip kehidupan rohani bagaimana nanti dan yang selalu membiarkan hatinya tergoda untuk terus bisa mendapatkan keinginannya secara instan, meskipun ia harus melakukannya dengan cara-cara yang berdosa. Pada akhirnya, orang itu tinggal menunggu tagihan si iblis, yang pasti nilainya akan sangat besar dan  merugikan. Kalau seseorang tidak bisa membayar tagihan kartu kreditnya, bank akan memberi sanksi sebesar uang yang tidak terbayarkan, tetapi tagihan iblis selalu dibayarkan sampai ke ranah jiwa dan roh, bahkan sampai menembus pada kekekalan.

Oleh sebab itu, waspadalah selalu atas tawaran iblis yang sangat bisa menggoda keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup kita (1 Yohanes 2:16) dalam berbagai cara dan rupa, terlebih di saat ini dimana kondisi politik dan perekonomian dunia, serta kondisi cuaca sedang tidak baik-baik saja. Terjadinya peperangan di beberapa negara, tentunya akan berpengaruh pada semakin mahalnya harga bahan pokok kebutuhan hidup, sedangkan uang semakin susah didapatkan. Sehingga tidak mudah bagi seseorang untuk segera berpaling dari godaan untuk kompromi, bahkan menceburkan diri dalam keberdosaan demi suatu kesenangan yang semu. 

Biarlah kita sebagai anak-anak Tuhan – saat tawaran itu timbul dalam hati dan pikiran kita – mari kita lawan dengan Firman dan iman yang teguh, sehingga kita dapat terluput dari kebiasaan melakukan dosa dan kita akan terhindar dari tagihan iblis. Kita dapat mengingat teladan Tuhan Yesus saat Ia dicobai di padang gurun (Matius 4:1-11). Tuhan Yesus telah dicobai, namun Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15b), Dia terus menang atas berbagai pencobaan. Bila kita selalu mengandalkan kekuatan-Nya, maka kitapun akan selalu menjadi umat pemenang, bahkan lebih dari pemenang jika kita membiarkan Ia yang memegang kendali atas hidup kita.

Saat Tuhan Yesus yang memegang kendali, langkahmu tidak akan pernah salah;
bahkan engkau akan selalu diberkati-Nya
.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *