“Mazmur Daud. TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.”
(Mazmur 23:1-3)
“Kalem weh, meuni buru-buru teuing atuh”, celetuk teman saya saat saya memutuskan untuk pulang duluan ketika sedang nongkrong dengan teman-teman di sebuah coffee shop. Sayapun mulai memberi alasannya, “Aduh ada meeting, ada mentoring, ada kumpul komunitas, ada persiapan project dan segala kegiatan saya di masa sekarang ini’. “Santai saja, semua pasti beres kok, sekarang kita makan bareng dulu yah, kita quality time“. Disitu saya terdiam dan berpikir, mungkin ini juga yang Tuhan mau sampaikan pada saya untuk tenang di dalam Dia.
Terkadang tidur pun kita sambil berpikir tentang kondisi kedepan, kita mungkin ada dalam situasi tempat yang tenang tapi pikiran kemana-mana. Beberapa atau bahkan semua orang mungkin pernah berada pada kondisi seperti itu.
Membaca mazmur ini, duh mau banget rasanya berbaring di padang hijau, air yang tenang & jiwa kita disegarkan. Healing yang maksimal! Satu hal yang dipelajari bahwa tempat atau situasi lingkungan tidak menjamin ketenangan meskipun secara situasional mendukung banget. Karena oleh siapa kamu dipimpin, itulah yang menentukan kunci ketenangan.
Kalau dengan kekuatan sendiri, kita merasa tidak ada pegangan, dan akhirnya menyalahkan diri sendiri ketika gagal. Atau kuatir merasa diri tidak mampu menghadapi kondisi kedepannya, kuatir lalu stres lagi. Jika Tuhan yang pimpin, karena Dia memang selayaknya menjadi Gembala kita yang memimpin hidup kita bukan dengan kekuatan sendiri saja. Maka saat kita mau ngeluh, mau curhat, mau nangis, mau marah, Tuhan secara terbuka siap mendengarkan dan menerima doa-doa yang tidak terucapkan itu. Namun setelahnya serahkanlah bebanmu sebab itu sudah bukan bebanmu sendiri lagi, ada Tuhan yang telah menanggung bebanmu.
Hari ini Tuhan ingin kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah jauh dan Dia ingin menanggung beban yang sedang kita tanggung. Kita dapat berusaha, tapi Tuhan yang menyempurnakan. Meski kita tak terlihat tapi Dia selalu punya cara yang ajaib.
Jangan grasah grusuh, “Kalem weh da kamu gak sendirian kok”. Tuhan tahu dan mengerti. Belum tentu semua akan kelihatan jalan keluarnya, ketika kita terlalu buru-buru mengikuti apa yang menjadi standar dunia. Ambillah waktu tenang kita, tidak perlu ideal. Mungkin sambil bekerja kita dapat pasang headphone sambil mendengarkan lagu rohani favoritmu, itu sudah cukup. Ketenangan itu Tuhan berikan meskipun kita sibuk dalam rutinitas, kita hanya perlu mengikuti apa yang Tuhan sampaikan dalam hati kita. Bukan hanya mendengar apa yang kita dengar, tapi mencoba mendengar apa yang Tuhan benar-benar mau sampaikan: lewat lagu, lewat ayat, lewat perkataan orang lain.
Mari bangun kepekaan itu sambil mengatur arah hidup kita untuk sesuai dengan jalan yang Dia mau dan tentunya itu yang terbaik. Tidak perlu ragu, ingat Dia adalah Gembala kita, Dia pasti menuntun kita pada kebenaran yang terbaik. Tuhan memberkati.
Jika Tuhan Gembala kita, kita pasti tidak kekurangan apapun.