Orang bijaksana selalu berpikir sebelum bertindak, tetapi orang bodoh bertindak sembrono sehingga menunjukkan kebodohannya.
(Amsal 13:16 – FAYH)
Beberapa waktu yang lalu, viral di negara kita dengan berita kebakaran Gunung Bromo yang dikenal sebagai tempat wisata yang unik karena bentuk perbukitannya. Yang lebih mengejutkan lagi adalah penyebab kebakaran tersebut karena penggunaan flare atau suluh yang digunakan saat pemotretan pre-wedding. Percikan api dari flare tersebut jatuh diantara rerumputan yang saat ini sedang mengalami kekeringan akibat musim kemarau sehingga mudah sekali terbakar. Dan akibatnya lebih kurang 50 hektar hutan sekitar gunung Bromo terdampak oleh kebakaran ini, selain itu flora dan fauna yang langka yang ada di sekitar gunung Bromo menjadi terancam punah.
Di dalam Alkitab ada seorang raja yang bernama Hizkia (2 Raja-Raja 20) yang sudah disembuhkan Tuhan dan tidak jadi meninggal. Namun Hizkia menggunakan kesempatan hidup yang telah diberikan Tuhan dengan sembrono. Ketika Hizkia didatangi oleh utusan-utusan raja Babel, ia memperlihatkan segenap gedung perbendaharaan dan semua harta bendanya: emas, dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, semua persenjataannya, tidak ada yang tidak diperlihatkan oleh raja Hizkia.
Akibat kecerobohan Hizkia tersebut – beberapa tahun kemudian – Babel dapat dengan mudah menyerang dan menguasai istananya, karena mereka sudah mengetahui semua keadaan dan kelemahan dari kerajaan Hizkia. Melalui contoh diatas biarlah kita juga berhati-hati dalam menjalani hidup ini, jangan kita bertindak sembrono. Pikirkan terlebih dulu apa yang harus kita katakan dan lakukan, karena sikap yang sembrono dapat menghancurkan kehidupan dan masa depan kita sendiri.
Sebagai contoh, banyak hari-hari ini orang-orang mengalami kerugian karena dengan mudah percaya kepada orang yang baru mereka kenal dan mengiming-imingi sesuatu atau barang yang sebenarnya belum tentu kebenarannya. Dalam Amsal 14:16 (versi FAYH) mengatakan: “Orang bijaksana berhati-hati dan menghindari bahaya; orang bodoh bertindak sembrono dengan perasaan aman”. Biarlah kita menjadi orang yang berhati-hati dalam berkata-kata maupun memutuskan dalam apapun. Jangan terlena dengan perasaan senang yang berlebihan sehingga kita akhirnya bertindak ceroboh. Mari kita berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan kita sehingga kita bisa mengalami hidup yang baik dan bahagia serta diberkati Tuhan.
Berkata-kata dan bertindaklah bijaksana,
supaya dimasa yang akan datang kita dapat menikmati hasil yang baik dan indah.