BERITAKANLAH SELAGI MASIH ADA KESEMPATAN

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(Roma 10:9)

Firman Tuhan ini mungkin sudah cukup sering kita baca, namun belum tentu kita menyadari sepenuhnya arti dari Firman Tuhan tersebut. Kematian dan kebangkitan Kristus merupakan inti dari keselamatan, sebab tanpa kematian dan kebangkitanNya tidak akan ada keselamatan. Pengakuan dengan mulut dan kepercayaan di dalam hati merupakan ungkapan keyakinannya bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah mati di atas kayu salib dan menang atas kuasa dosa. Setiap orang yang memiliki keyakinan seperti ini akan memperoleh keselamatan, karena Tuhan memberikan keselamatan bagi semua orang tanpa memandang ras atau suku.

Namun seringkali tidak dapat dipungkiri bahwa ada orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus karena mereka belum berkesempatan mendengarkan Injil, mereka yang tidak mendengar Injil itu disebabkan tidak ada yang memberitakannya, karena tidak ada orang yang mau diutus untuk memberitakan Injil tersebut. Oleh karena itu, Paulus menegaskan kembali dalam Roma 10:14-15 bahwa sebagai orang yang telah menerima anugrah keselamatan, kitapun mempunyai tugas untuk memberitakan kabar keselamatan dimanapun kita ditempatkan: di rumah, di tempat kita bekerja dan di lingkungan tempat kita beraktifitas.

Keterlibatan kita dalam pemberitaan Injil seharusnya dilihat sebagai hak istimewa dan anugerah yang besar dari Allah bagi kita, karena Allah bisa saja menyelamatkan semua orang tanpa menyertakan satu pemberita Injil sekalipun. Alkitab membuktikan hal tersebut, yaitu ketika Tuhan menyelamatkan Paulus dengan menyatakan diri-Nya secara langsung kepada Paulus (Kisah Rasul 9:1-19). Jadi apabila kita diberi kesempatan untuk memberitakan Injil, maka hal tersebut bukan karena kita lebih baik dari orang lain, tetapi semua itu adalah anugerah Tuhan.

Sedangkan dari sudut pandang orang-orang yang belum percaya, kesediaan kita untuk diutus menjadi pemberita Injil digambarkan sebagai “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”. Mengapa kedatangan mereka begitu indah? Karena berita yang mereka bawa itu memberikan pengharapan, kelepasan, penghiburan dan kekuatan. Jika kita menyadari hal ini tentu kita tidak akan mengabaikan setiap kesempatan yang masih kita miliki untuk mewartakan Injil kabar baik kepada orang-orang di sekitar kita.

Mari kita lakukan tugas mulia ini dengan memberitakan Injil – mulai dari orang-orang yang dekat dengan kita – sehingga melalui kita ada orang-orang yang mengalami anugerah keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Ketika satu jiwa diselamatkan, beribu-ribu malaikat di sorga bersorak-sorai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *