“Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.”
(Amsal 4:18)
Pernahkah kita berada dalam sebuah ruangan yang sangat gelap sehingga tidak terlihat apapun? Kemudian kita menggunakan lampu yang kecil – misalnya lampu flash dari HP – untuk menerangi keadaan di ruangan tersebut, tentunya sinar dari lampu flash itu cukup untuk kita mempunyai gambaran tentang keadaan di sekitar kita, sehingga kita tidak tersandung atau terbentur dengan benda-benda yang ada di ruangan tersebut.
Namun apakah sinar lampu kecil itu cukup untuk memberikan kepada kita informasi mengenai keadaan ruangan tersebut secara mendetail? Saya pernah suatu ketika memasuki ruangan yang minim cahaya, kemudian saya duduk di sebuah kursi yang kelihatannya bersih. Namun apa yang terjadi, setelah saya keluar dari ruangan tersebut dan berada di tempat yang lebih terang, maka nampaklah bagian belakang celana saya kotor oleh debu. Rupanya kursi yang saya duduki tersebut tertutupi debu-debu halus yang tidak terlihat dalam kondisi cahaya yang remang-remang.
Firman Tuhan diatas mengingatkan kita bahwa jalan hidup orang benar itu, bukan hanya sekedar ada cahayanya, tetapi biarlah kehidupan kita memancarkan terang yang terus bertambah-tambah sampai sinarnya dikatakan seperti rembang tengah hari atau seperti sinar matahari yang memancar penuh tepat di jam 12 siang. Jika matahari mencapai rembang tengah hari, itu berarti tidak ada lagi kegelapan atau bayang-bayang yang dapat tinggal di bawah teriknya cahaya matahari pada saat itu. Hal ini menggambarkan bahwa kehidupan kita sebagai orang benar juga harus benar-benar memancarkan terang yang akan menyingkapkan semua kegelapan dan segala kekotoran sekecil apapun.
Bagaimana dengan kehidupan kita hari-hari ini? Sudahkah kita memancarkan sikap dan karakter hidup yang bersih sehingga tidak ada yang dapat menjadi bahan celaan orang-orang di sekitar kita? Ataukah kita masih hidup dalam keadaan “remang-remang”, dimana kita masih membiarkan “dosa-dosa kecil” seperti kemarahan, kepahitan, atau mungkin kata-kata yang kotor dan cabul masih terlontar dari mulut bibir kita?
Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 5:14, bahwa kita adalah “Terang dunia” yang tidak mungkin tersembunyi dari pandangan orang-orang di sekitar kita. Mari kita tunjukkan kepada dunia ini, jalan hidup kita sebagai orang-orang yang telah dibenarkan oleh kasih karunia Allah. Yaitu kehidupan yang berjalan dalam terang yang semakin bersinar sempurna. Amin.
Seberapa terang kita sudah memancarkan kebenaran Allah lewat hidup kita?