“Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.”
(Pengkhotbah 9:4)
Ayat yang ditulis Raja Salomo di atas menarik, karena memberikan kita pemahaman untuk melihat: “Anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati”. Singa yang mendapat julukan Raja Hutan – jika ia telah mati – maka ia tidak akan berarti lagi bagi kehidupan ini dan juga bagi komunitasnya. Karena seberapa hebatpun kekuatan, ketangkasan serta wibawanya di masa hidupnya; hal itu menjadi tidak berarti lagi setelah dia mati dan ia tidak akan pernah dapat menjadi apa-apa lagi. Tetapi, seberapa pun lemahnya dan buruk rupanya seekor anjing yang hidup, ia masih memiliki harapan untuk menjadi seekor anjing yang sehat, yang gagah atau tampan dan yang disukai manusia. Bahkan jika ia berada di tangan yang tepat, ia bisa dilatih untuk menjadi seekor Helper/Assistance Dog yang sangat berguna bagi penyandang disabilitas, dan tidak mustahil juga kalau suatu hari dia menyandang gelar The Winner dalam pertandingan-pertandingan ketangkasan maupun kecantikan.
Pemahaman ini memberikan kita suatu pengharapan. Kalau pada saat ini kita dalam kondisi yang terpuruk, bahkan merasa tanpa harapan, ingat akan ayat ini, ingat akan kata kunci ayat ini (dalam terjemahan bebas): Selama seseorang masih hidup, ia masih memiliki pengharapan dan masih ada bahagiannya dalam sesuatu yang terjadi di bawah matahari. Sebaliknya, apa bila seseorang sudah tidak hidup lagi, maka tidak ada lagi bahagiannya dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari (Pengkhotbah 9:6). Kalau seekor anjing yang hidup saja masih memiliki pengharapan untuk ke depan bisa menjadi sesuatu, terlebih bila dia ada di tangan seseorang yang mampu membentuknya untuk menjadi sesuatu, terlebih Tuhan yang sangat mengasihi dan menghargai keberadaan kita. Bukan saja hanya berita bahwa Ia Tuhan yang berkuasa, tetapi secara nyata Ia sangat mampu memberi kita jalan keluar (1 Korintus 10:13), bahkan Ia berjanji kepada semua orang yang berseru dan datang untuk berdoa kepada-Nya; yang mencari Dia dan menanyakan Dia dengan segenap hati, maka Ia akan memberikan masa depan yang penuh harapan dan memulihkan kita (Yeremia 29:11-14a).
Yang perlu kita lakukan adalah, yang pertama, kita harus memiliki semangat untuk tetap hidup, dengan cara menjaga kesehatan jasmani dan secara jiwani dengan sebaik mungkin serta menjaga ‘kesehatan’ rohani dengan firman Tuhan. Yang kedua, pastikan kita selalu ada di tangan Tuhan Yesus dan percaya akan janji-janji-Nya, andalkan selalu Roh Kudus agar kita selalu bisa tetap dan terus percaya bahwa di dalam Tuhan Yesus ada pengharapan kehidupan yang lebih baik dan lebih berguna. Sekalipun saat ini kondisi kita mungkin dinilai dunia sebagai kondisi yang rusak, Ia sanggup untuk memulihkan kita kembali dan membentuk kita menjadi pribadi yang baru yang sesuai dengan rencana-Nya (Yeremia 18:4). Tuhan Yesus sanggup membetulkan kehidupan kita kembali dengan penuh kasih sayang, sebab Ia adalah Tuhan yang penuh kasih yang selalu ingin memberikan masa depan yang penuh dengan harapan kepada anak-anak-Nya.
Ada satu quotes mengatakan: “Only Jesus Lord can take us from nothing to something; from zero to hero, and also from nobody to somebody”. Selama kita masih hidup dan masih percaya serta terus mengandalkan Dia, maka Tuhan mengatakan: “Kamu Masih Punya Harapan”. Amin
STAY ALIVE AND NEVER STOP PRAYING.