BERAKAR MELALUI PEMURIDAN

(Materi komsel berdasarkan bahan kotbah 25 Februari 2018)

Pendahuluan

Setelah kita mengalami kelahiran baru, Tuhan ingin agar kehidupan rohani kita bertumbuh semakin kuat dan sehat. Pertumbuhan yang sehat tentu tidak lepas dari adanya pondasi yang sehat pula. Dalam Kolose 2:6-7, Paulus mengumpamakan iman kita seperti pohon yang perlu memiliki akar yang kuat agar dapat bertahan menghadapi terpaan angin. Dan “akar iman” yang semakin kuat itu kita dapatkan melalui proses pemuridan.

Pendalaman

Di akhir zaman ini, gereja Tuhan sedang mengalami kondisi yang kritis, kenapa? Pertama karena banyak anak Tuhan berada dalam “kedangkalan rohani”. Secara lahiriah mereka suka mendengar kotbah tapi tidak mau terus belajar dan berlatih untuk mempraktekannya (Matius 13:20-21). Kedua, karena pekerjaan iblis berupa ajaran sesat dan roh-roh dunia semakin gencaran untuk menghancurkan iman anak-anak Tuhan (Kolose 2:8).

Tuhan Yesus dalam Matius 7:26 memperingatkan bahwa orang-orang yang hanya mendengar Firman tetapi tidak melakukannya diibaratkan seperti rumah yang dibangun diatas pasir (tidak punya pondasi yang kokoh). Ketika masalah (hujan, banjir, angin) datang melanda, maka robohlah ia karena tidak memiliki dasar atau akar yang kokoh.

Apa hubungannya berakar dengan pemuridan? Pemuridan adalah sarana dimana kita tidak hanya sekedar menambah pengetahuan Firman, tetapi juga tempat dimana kita bisa belajar menerapkannya (Matius 7:24). Dalam sebuah komunitas kecil kita dapat bertanya, menceritakan kesulitan kita untuk melakukan Firman dan juga mendengar kesaksian dari saudara seiman yang telah berhasil mempraktekkannya. Dengan demikian, pemuridan akan memotivasi kita untuk menjadi pelaku Firman dan memiliki akar yang kuat dalam iman.

Mazmur 1:1-3 mencontohkan bagaimana pemuridan (komsel) dapat menjadikan kita berakar kuat:

1. Dalam pemuridan kita akan memiliki komunitas yang baik, sehingga terhindar dari pergaulan yang merusak (menerima nasihat orang fasik, melakukan hal-hal yang berdosa, berkumpul dengan pencemooh).

2. Dalam pemuridan kita didorong untuk merenungkan dan mempraktekkan Firman Tuhan setiap hari.

3. Maka hasilnya, kita bukan hanya memiliki dasar rohani yang baik (seperti pohon yang terus mendapat makanan), tetapi juga hidup kita tetap segar, berbuah lebat (menjadi berkat) dan selalu berhasil.

Bahan Diskusi:

  1. Sharingkan, “terpaan angin” apa saja yang saat ini melanda dunia dan berpotensi menghancurkan rohani umat Tuhan: Untuk anak-anak remaja? Untuk golongan dewasa muda? Untuk golongan bapak/ibu?

  2. Sharingkan, jika ada diantara anggota POP yang pernah mengalami “terpaan angin” yang membuatnya hampir “tumbang”. Melalui peristiwa tersebut, dapatkah kita melihat pentingnya memiliki akar yang kuat saat menghadapi terpaan masalah seperti itu?

  3. Saling mendoakan agar kita semakin berkomitmen untuk berakar kuat, bertumbuh dan menghasilkan banyak buah bagi kemuliaan Tuhan. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *