GAMBAR DIRI ATAU GAMBAR ALLAH

“Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,”
(Kolose 1:15)

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap tindakan, kata, dan sikap kita mencerminkan gambaran tertentu kepada orang di sekitar kita. Pertanyaannya adalah: gambar seperti apa yang kita tunjukkan? Apakah kita lebih memperlihatkan gambar diri kita sendiri yang penuh kelemahan, kesombongan serta ambisi pribadi? Ataukah kita menampilkan gambar Allah yang penuh kasih, kerendahan hati, dan kesucian?

Alkitab menyatakan bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Hal ini berarti, sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk mencerminkan sifat-sifat Allah dalam hidup kita. Namun, dosa seringkali mengaburkan gambar Allah dalam diri kita, dan tanpa sadar kita lebih menampilkan gambar diri yang rusak oleh keinginan daging, egoisme, mencari popularitas dan ketidaktaatan.

Yesus Kristus adalah teladan sempurna dalam hal ini. Dia adalah gambar Allah yang sempurna, seperti yang disebutkan dalam Kolose 1:15, “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.” Hidup-Nya di dunia merupakan cerminan dari kasih Allah yang sejati, kerendahan hati, dan sikap rela berkorban demi orang lain. Kita dipanggil untuk mengikuti jejak-Nya, memperlihatkan gambar Allah dalam hubungan kita dengan orang lain baik di keluarga, lingkungan pekerjaan, maupun komunitas.

Menunjukkan gambar Allah berarti kita juga dipenuhi oleh buah Roh seperti yang tercantum dalam Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Dengan demikian, ketika orang lain melihat kita, mereka tidak melihat manusia yang serba egois, melainkan seseorang yang dipenuhi Roh Allah dan menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup sedemikian rupa sehingga orang-orang di sekitar kita dapat melihat Allah melalui hidup kita. Yesus berkata dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Mari kita menjadi cerminan gambar Allah dan bukan hanya gambar diri kita sendiri, agar dunia dapat melihat kasih dan kemuliaan Allah melalui hidup kita.

Sudahkah orang-orang disekitar kita melihat karakter dan kepribadian Allah dalam diri kita?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *