“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
(Galatia 6:1-2)
Ketika situasi kerja sedang intens dan penuh tekanan, saya suka memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada rekan kerja – atau juga setelah pekerjaan tersebut selesai – bahwa saya minta maaf semisal saya kelepasan membentak, memarahi, atau keluar statement yang tidak mengenakkan; sebab dalam tekanan seringkali kita menjadi pribadi yang berbeda secara attitude dan juga emosi. Situasi setelah hal tersebut biasanya akan kembali cair setelah dilakukan evaluasi (ngobrol santai bersama) setelah ketegangan kerjaan, komunikasi dan saling mengerti juga melengkapi dan menjalin keterbukaan dalam memberikan masukan yang jujur sangat berperan penting pada situasi seperti ini. Jika pekerjaan selesai tapi hubungan pertemanan atau rekan jadi rusak kan gak enak juga ya?!
Rekan-rekan dalam pelayanan, ketahuilah bahwa sebagai satu tubuh, kita dapat melakukan kesalahan, juga jatuh dalam dosa yang mungkin fatal atau berulang. Dalam terjemahan NLT, kalimat pertama dari ayat di atas diartikan sebagai “Dear brothers and sisters if another believer is overcome by some sin….”. Jadi adalah kewajiban kita untuk mengarahkan mereka kembali ke kondisi hati dan kasih mula-mula kepada Tuhan dengan roh lemah lembut. Kecenderungan manusia untuk menghakimi, menghukum, memutus hubungan bahkan menjauhi adalah sebuah tantangan bagi kita sebagai rekan dalam satu pelayanan. Ketahuilah bahwa melalui ayat ini, Tuhan tidak ingin hal itu terjadi, meskipun secara manusiawi mungkin kita kecewa, kesal, bahkan merasa dirugikan; tetapi kasih adalah pilihan yang terbaik.
So, hingga saat ini bagaimana hubungan kita dengan sesama rekan pelayanan atau bahkan secara luas hubungan dengan teman-teman atau keluarga yang saling percaya dan bertumbuh dalam Kristus? Tidak pernah mudah untuk mengasihi musuh atau bahkan mencoba membawa org tersebut kembali bertobat. Tuhan katakan juga dalam FirmanNya, “Bila kamu berbuat baik kepada orang yang baik kepadamu, apa anugerahNya bagimu? Sebab orang berdosa pun melakukannya”.
Kedewasaan rohani kita diuji dan bilamana kita mampu untuk memaafkan dan membawa kembali seseorang khususnya rekan pelayanan dalam satu tubuh Kristus kepadaNya, itu semua karena anugerah dan kasih Allah yang mengalir buat hidupmu. You have done a very great job, jadi tetaplah memiliki sikap hati yang penuh anugerah dan diimbangi oleh attitude atau sikap yang serupa dengan Kristus. Bagaimanapun respon atau hasilnya, kamu sudah jadi perantaraNya untuk memberkati dan selanjutnya biarkan Tuhan yang turut bekerja. Semangat dan Tuhan Yesus memberkati.
Kita yang lebih rohani dan dewasa, harus bisa menunjukkan sikap mengasihi,
menerima dan mengampuni sesama kita.