RESOLUSI UNTUK SEMAKIN DEKAT DENGAN-NYA

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
(Filipi 3:13-14)

Setiap orang mempunyai targetnya sendiri, dan tentu ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Kita membuat tujuan-tujuan mulia yang ingin kita capai supaya hidup kita lebih bermakna. Baik dalam keluarga, pekerjaan, hubungan dengan sesama, pendidikan, atau kehidupan bergereja.  Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya? Sejenak mari kita mengingat resolusi yang kita buat, sudahkah tujuan tersebut berpusat pada Kristus atau justru berpusat pada diri sendiri?

Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengungkapkan bahwa ia berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Paulus tidak mengejar kekayaan, kehormatan, popularitas, maupun kebahagiaan yang semu. Dia mengejar panggilan Allah di dalam Kristus Yesus. Baginya, panggilan Allah bukanlah suatu beban tanggung jawab lagi yang menyusahkan, melainkan sebuah hadiah. Sebuah keistimewaan karena boleh bekerja melayani Allah yang hidup.

Setiap orang Kristen tidak hanya dipanggil untuk percaya saja, melainkan juga untuk melakukan pelayanan dalam Kerajaan Allah. Pelayanan seperti apa? Nah, itulah tugas setiap orang untuk mencari dan mempergumulkan. Apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan dengan hidupku? Bagaimana aku menjawab panggilan Tuhan dalam melayani kepentingan Kerajaan-Nya? Bagaimana kita bisa mengetahui dan menemukan panggilan hidup kita di dalam Kristus?

Ikuti teladan Paulus:
1. Melupakan apa yang di belakangku.
Segala kepahitan, kesedihan, kemarahan, sakit hati, bahkan kebanggaan dan prestasi di tahun lalu harus kita tinggalkan. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Sudah bukan saatnya lagi kita terus mengingat-ingat kesalahan orang lain, meratapi kehilangan orang yang dikasihi, menyesali terus-menerus kesalahan yang kita perbuat, atau membanggakan terus-menerus prestasi di masa lalu. Jika kita terus menoleh ke belakang, sulit bagi kita untuk terus maju.

2. Mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.
Berusaha tetap Fokus. Apapun yang ada di hadapan kita, fokus selesaikan dengan maksimal dan sepenuh hati. Jangan biarkan apapun atau siapapun membuat kita menyimpang dari tujuan. Buatlah suatu strategi khusus yang dapat menolong kita untuk tetap fokus untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan.

3. Berlari ke tujuan.
Orang yang berlari memberikan energi lebih banyak, berusaha lebih keras. Kalau tahun lalu kita memberikan 1 jam per hari untuk belajar, tahun ini berikan 2 jam. Kalau tahun lalu kita tidur 10 jam per hari, tahun ini cukup 8 jam saja. Kalau tahun lalu kita melakukan Saat Teduh hanya 10 menit, tahun ini berikan 20 menit. Kalau tahun lalu kita belajar Alkitab satu jam seminggu, tahun ini memberikan dua jam. Lebih aktif dalam kegiatan gereja, mempersembahkan talenta yang telah diberikan-Nya untuk melayani sesama dan jemaat-Nya.  Berikan energi lebih banyak untuk mencapai tujuan utama kita sebagai anak-Nya, yaitu memperoleh panggilan surgawi dan hubungan yang lebih dekat dengan-Nya melalui kehidupan keseharian kita.

Lulus kuliah penting. Meraih gelar penting. Sukses dalam pekerjaan juga penting. Punya pacar penting. Menikah penting. Punya anak penting. Tetapi apapun yang penting dalam hidup ini, tidak ada yang lebih penting daripada memperoleh panggilan surgawi di dalam Kristus Yesus. Apa panggilan kita dan bagaimana mencapainya? Pergumulkan dengan tekun di dalam doa dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman! Karena kita penuh keterbatasan dan kelemahan. Pegang terus ketiga prinsip Paulus dan lakukan apa yang Firman Tuhan katakan dalam hidup kita, dan berserah dengan rendah hati memohon kekuatan dan penyertaan-Nya sehingga Tuhan akan memampukan kita yang serba terbatas ini.

Di bulan ke-6 di tahun 2024 ini, marilah kita semakin menyadari bahwa Allah senantiasa terlibat aktif dalam kehidupan kita. Saat kita dihadapkan pada kesulitan dan tantangan yang seolah tanpa harapan dan tanpa akhir, kesendirian dan kesepian, ketidakpastian akan masa depan, ketidak-adilan yang mungkin sedang kita alami, kita kerap menengadah ke atas dan bertanya: “Apakah Allah peduli dan mengerti?”. Jawaban untuk semua pertanyaan tersebut hanya satu, bahwa Allah selalu terlibat aktif dalam hidup kita, bahkan Dia berdiam di antara kita. Siapakah kita, sehingga Dia, Allah yang tak terbatas, membiarkan diri-Nya berada di tengah kita yang serba terbatas? Dia berdiam di antara kita – bahkan di hati kita – untuk menunjukkan kasih sayang-Nya yang tiada tara. Siapakah kita, sehingga Dia menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya dan memperkenankan kita memanggil-Nya sebagai Bapa? Dia menghendaki hubungan yang lebih dekat dengan kita di tahun 2024 ini. Itulah yang seharusnya menjadi resolusi kita bersama. Amin.

Di tengah kesulitan, kesendirian dan ketidakpastian;
Allah selalu hadir dan terlibat aktif dalam setiap jalan hidup anak-anakNya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *