“dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”
Lukas 2:7
Tidak ada tempat bagi mereka… Pernahkah saudara mengalami situasi dimana saudara sangat membutuhkan sebuah kamar akan tetapi tidak ada kamar yang tersedia bagi saudara? Saya pernah mengalaminya. Tanggal 24 Desember 2013, adalah hari dimana istri saya mengalami pecah ketuban, sehingga istri saya harus segera bersalin. Tidak jauh dari tempat tinggal kami, ada seorang bidan yang mencoba membantu istri saya untuk bersalin. Setelah berusaha dari pukul 5 pagi hingga pukul 5 sore namun tidak berhasil, maka istri saya dirujuk untuk pergi ke Rumah Sakit. Di sinilah momen dimana kami mengalami seperti apa yang dialami oleh Yusuf dan Maria. Tidak ada tempat bagi kami. Kami pergi ke Rumah Sakit namun kami mendapatkan jawaban: “tidak ada kamar yang tersedia”. Kami datang dan pergi dari Rumah Sakit yang satu ke Rumah Sakit yang lain dengan air mata, sebab jawaban yang sama yang kami dapatkan.
Dokter Lukas mencatat suatu peristiwa sejarah yang sangat penting, dimana Kaisar Agustus mengeluarkan titah bahwa semua orang harus melakukan sensus penduduk di daerah mereka masing-masing. Itulah sebabnya Yusuf dan Mariapun pergi dari Nazaret ke Betlehem, Yudea. Waktu itu Maria sedang mengandung dan ketika sampai di Betlehem, adalah saatnya bagi Maria untuk bersalin. Mereka pergi dari satu penginapan ke penginapan yang lain, tetapi tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Semua penginapan di sana penuh sesak, sampai pada akhirnya mereka terpaksa menginap di kandang binatang. Di tempat yang tidak layak itulah Maria melahirkan. Bayi Yesus dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan. Ironis sekali bukan? Tidak ada tempat bagi Yesus! Padahal Dia adalah Sang Raja di atas segala raja yang berinkarnasi menjadi manusia. Palungan sebagai bukti bahwa tidak ada tempat bagi-Nya pada saat itu. Tidak ada tempat bagi Yesus. Itulah yang terjadi dalam peristiwa Natal pada 2.000 tahun yang lalu. Lalu bagaimana dengan sekarang?
Hati kita adalah penginapan-penginapan! Mari kita sejenak menilik ke dalam relung hati kita, apakah hati kitapun penuh sesak? Penuh sesak dengan berbagai hal yang sifatnya duniawi. Hati kita dipenuhi dengan berbagai ketakutan, kekuatiran, dosa dan kesenangan duniawi. Mungkin kita salah satu dari orang-orang pada zaman ini, yang secara sadar atau tidak sadar sedang berkata kepada Tuhan Yesus: ”Tidak ada tempat bagi-Mu!” Jangan biarkan diri kita menjadi orang-orang Kristen yang mungkin masih menjalani aktifitas keagamaan dan rohani, namun sesungguhnya di hati kita bahkan tidak ada tempat bagi Tuhan Yesus. Jangan sampai kitapun sesungguhnya sedang menempatkan Yesus di dalam sebuah kandang yang kotor, bukan di tempat yang terbaik dalam hati kita. Jadi, adakah tempat bagi Yesus di hatimu?
Ketika Anda mempersiapkan diri untuk merayakan Natal tahun ini,
tanyakan pada diri Anda pertanyaan ini:
Apakah Anda telah menyediakan kamar di penginapan Anda untuk Yesus?
– Rick Warren –