Apa arti kata “cukup” bagi kita? Cukup bisa diartikan tidak kurang atau tidak lebih, tidak berkekurangan juga tidak berlebihan. Semuanya seimbang dan bisa dinikmati dengan baik. Ilustrasi yang bisa menggambarkan tentang kecukupan adalah porsi makan. Setiap orang memiliki porsi makan yang berbeda-beda, bisa jadi 2 piring adalah porsi yang cukup bagi seseorang namun bagi beberapa orang setengah piring sudah cukup atau ada juga yang merasa cukup dengan porsi 1 piring. Semua tergantung pada kebutuhan dan kadar kecukupan masing-masing yang memang tidak harus selalu sama. Nah, kira-kira bagaimana Tuhan menjelaskan tentang konsep “cukup” bagi hidup kita khususnya di masa-masa ini, dimana mungkin setiap kita sedang mengalami pergumulan dari berbagai aspek hidup kita saat ini, seperti ekonomi, kerohanian yang sedang kering, keluarga dan sebagainya.
2 Korintus 12 : 9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Saat kita merasa hidup kita jauh dari kata “cukup”: Masalah tidak kunjung selesai atau banyak hal yang dikuatirkan, dan ketika kita berseru kepada-Nya, lalu jawaban yang kita dapat adalah seperti yang Paulus ungkapkan pada ayat diatas. Apa respon kita? Kecewa? Sedih? Putus asa? Sangat mungkin ini terjadi. Tetapi, bagaimana respon Paulus?
2 Korintus 12 : 10
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Paulus tidak mengeluh, justru responnya melahirkan iman yang teguh dan pengharapan dalam Kristus; bahwa mungkin kondisi sulit dan Paulus sedang merasa lemah, namun di dalam Kristus selalu ada kekuatan dan seperti kata-kata di ayat sebelumnya, “…dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna”. Apapun yang kita hadapi dan alami hingga saat ini, mungkin kita merasa diri lemah dan rentan dengan masalah, sulit rasanya untuk merasa cukup. Percayalah bahwa Tuhan yang akan menopang dan selalu mencukupkan kita. Ketika suasana sedang baik-baik saja, kita selalu bisa bersyukur dan merasa cukup, namun bagaimana ketika masalah dan pergumulan tiba-tiba datang? Masihkah kita tetap bisa merasa cukup? Tuhan mengajarkan kita untuk terus berpegang teguh kepada-Nya, sehingga apapun musim kehidupan yang sedang kita hadapi saat ini, kita akan selalu merasa cukup – bukan atas dasar materi yang kita miliki, namun karena keyakinan kita yang kokoh kepadaNya – bahwa Tuhan tidak pernah biarkan kita jatuh hingga tergeletak dan bahwa pemeliharaanNya selalu nyata bagi kita.
Pengharapan itu selalu ada bagi setiap kita yang berharap kepadaNya di setiap musim kehidupan kita. Pertanyaannya adalah bagaimana kondisi hidupmu saat ini? Apakah kamu merasa cukup saat ini? Kalau kita memiliki respon yang benar dan berprinsip bahwa Christ is Enough for me, maka kecukupan selalu menjadi bagian hidupmu. Berkat yang engkau dapatkan selalu cukup dengan kebutuhanmu dan pertolonganNya tepat waktu dan cukup bagi setiap masalah dan pergumulan yang sedang kamu hadapi. Tetap semangat dan kiranya kita selalu berpegang pada Tuhan di hidup ini. Amin.