Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Yeremia 29 : 7
Tanggal 17 Agustus yang lalu, kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Berkaitan dengan peringatan hari kemerdekaan, ada sebuah kisah menarik yang terjadi pada tahun 2018. Dimana ketika dilaksanakan upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-73 di desa Silawan, Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste; tiba-tiba tali pengikat bendera merah putih yang akan dikibarkan itu putus dan tersangkut di puncak tiang. Dalam insiden yang tidak terduga itu, tiba-tiba seorang siswa SMP yang bernama Joni Kala dengan berani memanjat tiang bendera yang tingginya belasan meter untuk membawa turun tali yang tersangkut tadi sehingga bendera Merah Putih akhirnya dapat dikibarkan dan peringatan HUT Kemerdekaan dapat berjalan dengan lancar. Keberanian Joni sontak menjadi viral dan menuai banyak pujian bahkan mendapat apresiasi dari bapak Presiden Jokowi.
Tindakan Joni yang heroik demi berkibarnya Merah Putih dan menjaga kehormatan bangsa dan negara patut menjadi perenungan kita sebagai anak-anak Tuhan. Sudahkah kita melakukan sesuatu untuk bangsa dan negara kita Indonesia? Mungkin anda bergumam, apa yang bisa saya lakukan untuk bangsa ini? Saya bukan pejabat atau orang penting.
Memang, barangkali kebanyakan dari kita bukanlah orang yang mempunyai pengaruh atau jabatan yang dapat secara langsung membawa perubahan atas di bangsa ini. Namun belajar dari ayat diatas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh setiap kita.
Pertama, kita dapat mengusahakan kesejahteraan kota kita. Ada banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan, misalnya membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan – apalagi membuang sampah ke sungai – juga menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut dapat membantu pemerintah untuk mencegah bencana banjir akibat saluran air yang tersumbat. Selain itu, kita juga dapat berpartisipasi dalam kesejahteraan kota dengan mentaati peraturan yang diberikan oleh pemerintah. Taat dalam berlalu lintas, taat dalam membayar pajak merupakan contoh nyata yang dapat kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan hal ini dinasehatkan juga oleh Paulus bagi setiap orang percaya (lihat Roma 13:1-7).
Kedua, kita dapat berdoa bagi kota dan bangsa kita. Esensi doa bagi setiap anak Tuhan – selain merupakan bentuk relasi atau keintiman dengan Tuhan – doa juga merupakan wujud kesadaran kita bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu dalam hidup kita termasuk bagi bangsa dan negara kita. Ketika kita berdoa bagi bangsa kita, kita tahu bahwa Tuhan sanggup memelihara bangsa kita bahkan meluputkannya dari segala upaya jahat yang hendak merusak stabilitas keamanan di negara kita. Ada banyak kisah dalam Alkitab bagaimana umat Tuhan berdoa, dan Tuhan yang berperang menghalau musuh-musuh mereka (2 Tawarikh 20:1-24, 2 Raja-Raja 19:1-35). Bukankah suatu hal yang luar biasa ketika kita berdoa? Bahkan Paulus menasehatkan dalam 1 Timotius 2:1-2 agar kita berdoa bagi para pembesar dan pemimpin bangsa agar kita dapat hidup dengan tenang dan tentram. Inilah kesejahteraan yang dapat kita upayakan bagi bangsa dan negara kita.
Mari, kita sebagai anak-anak Tuhan – sudah 75 tahun negara kita merdeka – kini saatnya kita berkontribusi secara nyata bagi kesejahteraan bangsa kita. SEJAHTERA BANGSAKU INDONESIA!!