Seorang jemaat menulis surat kepada majelis gerejanya tentang pengunduran dirinya dari keanggotaan gereja. Hamba Tuhan dan majelis gereja sangat terkejut ketika membaca surat pengunduran diri jemaat ini. Kemudian tim pelayanan gereja mengadakan kunjungan kepada jemaat ini dan mereka semakin terkejut karena penjelasan dan alasan yang diungkapkan oleh jemaat ini.
Jemaat ini berkata, “Saya dan keluarga tidak pergi ke gereja mana-mana. Kami kecewa karena dahulu orang yang mengajak kami ke gereja berkata bahwa kalau menjadi orang Kristen hidupnya akan berhasil dan diberkati. Tetapi kenyataannya sampai sekarang hidup kami tidak ada bedanya, entah kami menjadi orang Kristen atau bukan”. Sungguh suatu pernyataan yang mengejutkan, bukan? Kalau sampai hari ini, tidak sedikit orang yang datang ke gereja dan menjadi Kristen bukan karena mengalami pertobatan seperti jemaat yang mula-mula tetapi karena iming-iming keberhasilan, sukses, diberkati dan lain-lain.
Dalam Kisah Rasul 2:41 dikatakan: “Orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa”. Kata “Menerima perkataannya” artinya memberikan respon atas berita yang disampaikan oleh Rasul Petrus, yaitu “bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis”. Jadi jemaat mula-mula sungguh-sungguh bertobat dan itulah sebabnya pertambahan mereka begitu pesatnya. Pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa dampak bagi orang-orang lain disekitar mereka.
Bertobat artinya “Berbalik dari tidak percaya kepada TUHAN, menjadi percaya kepada TUHAN”. Bertobat artinya berbalik dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, dan sekarang melakukan perbuatan yang benar dan berkenan di hati TUHAN. Bertobat adalah berpaling dari perbuatan yang sia-sia, dan sekarang berpaling kepada rencana TUHAN yang indah. Bertobat artinya pindah dari kerajaan maut kedalam kerajaan YESUS KRISTUS.
Mari kita mengevaluasi kehidupan kita masing-masing, apakah kita telah menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh bertobat atau kita menjadi orang Kristen karena sesuatu alasan yang lain? Apa yang mendasari kita untuk menjadi orang Kristen harus kita evaluasi dengan hati yang jujur. Apakah kita benar-benar menerima Injil YESUS KRISTUS dan berbalik kepada ALLAH? Apakah kita sudah benar-benar meninggalkan perbuatan dosa kita dan sekarang melakukan kehendak ALLAH? Kalau kita sungguh-sungguh telah bertobat, marilah kita saksikan di hadapan orang-orang disekitar kita, bukan saja dengan baptisan tetapi juga dengan perkataan dan perbuatan yang benar.
Dunia menunggu dan merindukan kesaksian-kesaksian nyata kuasa TUHAN YESUS yang sanggup mengubahkan kehidupan orang-orang yang percaya kepadaNya.
Pertobatan tidak ada artinya sebelum terlihat buah-buahnya.