(Materi komsel berdasarkan bahan kotbah 28 Januari 2018)
Pendahuluan
Musuh paling berbahaya adalah “musuh dalam selimut” atau musuh yang tidak terlihat. Dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang membuat kita terlena dan tanpa kita sadari sudah merusak hubungan kita dengan Allah.
Pendalaman
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa keselamatan hanya berorientasi pada pengampunan dosa untuk memperoleh hidup kekal (dibenarkan oleh Allah), padahal karya Tuhan Yesus yang menyelamatkan manusia juga mencakup pengudusan umatNya, yaitu bagaimana kita bekerja sama dengan Roh Kudus untuk mengenakan manusia baru secara terus menerus (Efesus 4:22-24). Hal itu berarti:
-
Kita bertanggung jawab atas anugerah keselamatan yang diberikan kepada kita. Kita harus ingat bahwa kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia dengan harga yang sangat mahal, yaitu darah Tuhan Yesus (1 Petrus 1:18-19). Jadi jangan biarkan hidup yang telah dikuduskan ini berkubang kembali dalam dosa, karena seharusnya hidup lama kita sudah disalibkan sehingga keinginan dosa tidak lagi berkuasa atas diri kita (Galatia 5:24).
-
Jika kita sudah mengenakan manusia baru, maka kesadaran akan adanya dosa menjadi semakin meningkat. Sehingga saat kita jatuh dalam dosa kita tidak akan menyalahkan orang lain, atau mengelak dengan berbagai berdalih, tetapi dengan hati yang hancur kita bertobat dan mengakui dosa kita (Yoel 2:12-13). Contoh yang kita bisa teladani adalah Raja Daud, dimana saat ia ditegur nabi Natan tentang dosanya, Daud menyesal dan bertobat (Mazmur 51:4-6). Daud mengakui dosanya dengan kepedihan yang mendalam karena sudah mendukakan Allah. Ingatlah, ketika kita melakukan dosa, hal itu bukan hanya membuat kita merasa malu atau menjadi tidak damai, tetapi kita sebenarnya sudah melukai hati Allah.
Bahan Diskusi:
-
Sharingkan, mengapa kehidupan yang kudus itu adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan? Mengapa kita tidak boleh beranggapan bahwa berbuat dosa adalah sesuatu yang lumrah/sewajarnya dilakukan?
-
Sharingkan, mengapa suatu dosa dapat menjadi hal yang kita anggap biasa atau kita tidak lagi menyadari bahwa dosa itu sudah merusak hubungan kita dengan Tuhan?
-
Dalam Yohanes 16:8, dikatakan bahwa Roh Kudus akan menginsafkan kita akan dosa. Sharingkan apa arti kata “insaf” akan dosa. Tindakan apa selanjutnya yang harus muncul sebagai akibat dari keinsafan akan dosa tersebut?