“GOD opposes the proud, but He gives grace to the humble”


Cathy.. Cathy.. Ayo kemari.. Ucapan seorang ayah yang sedang bermain dengan anak bungsunya yang berusia 1.5 tahun, dengan bersemangat sang ayah berusaha menarik perhatian anak bungsunya dengan sebuah mainan yang di ada di tangannya. Dan berulang-ulang sang ayah memanggil nama anaknya. Dan Cathy pun menghampiri ayahnya dengan girang karena ia tau, ayahnya memberi mainan yang sangat menarik dan bersama dengan ayahnya dia dapat bermain bersama.

Melihat cerita diatas, betapa bahagianya apabila kita menjadi seorang anak yang tanggap akan suara ayahnya, bermain bersama ayahnya dan bahkan menikmati waktu bersama ayahnya. Terkadang Tuhan memanggil kita tetapi kita tidak tanggap karena kesibukan kita, tuntutan demi tuntutan yang harus dihadapi setiap hari sampai membuat kita secara tidak sadar menjauh dari Tuhan, karena kita merasa sanggup untuk menjalani hari-hari dengan kemampuan kita dan secara tidak sadar kita mulai menjadi sombong.

Tidak sedikit di masa pandemi ini semua orang berjuang untuk tetap dapat memiliki penghasilan untuk hidup, ada yang berjuang dengan jujur dan ada juga yang berjuang dengan cara yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Bahkan terkadang kita timbul rasa iri hati karena kondisi yang kita alami saat ini terasa tidak adil, mulai mengeluh dan akhirnya kita menjadi tertekan/stress. Dikatakan di dalam Yakobus 4:1-3 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Tuhan ingin supaya kita memiliki kerendahan hati, seperti yang dikatakan pada Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Allah sangat benci terhadap kesombongan. Kesombongan menyebabkan Allah berpaling dari doa kita serta menahan kehadiran dan kasih karunia-Nya. Meninggikan diri di dalam pikiran kita sendiri atau mencari kehormatan dan penghargaan dari orang lain untuk memuaskan kesombongan kita berarti menutup pintu terhadap pertolongan Allah. Tetapi bagi mereka yang dengan rendah hati menyerah kepada-Nya dan menghampiri-Nya, Allah memberikan kasih karunia, kemurahan, dan pertolongan-Nya di dalam setiap situasi kehidupan.

Tuhan ingin supaya kita mendekat padaNYA (Yakobus 4:8) Allah berjanji untuk mendekati semua orang yang berbalik dari dosa, menguduskan hati, dan berseru kepada-Nya dalam pertobatan yang sungguh-sungguh. Mendekatnya Allah akan mendatangkan kehadiran, kasih karunia, berkat, dan kasih-Nya. Betapa indahnya kehidupan kita, apabila kita dekat dengan Tuhan, keindahan dan kenikmatan dunia akan terkalahkan oleh kasih dan kehadiranNya yang memenuhi setiap aspek kehidupan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *