Matius 6:4
“…Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Di zaman ini, kita hidup dalam budaya yang memuliakan panggung. Segala sesuatu diukur dari seberapa banyak yang melihat, menyukai, membagikan, dan mengakui. Kesuksesan sering kali diukur dengan banyaknya jumlah followers, pengakuan publik, dan popularitas. Sayangnya, tanpa sadar mentalitas ini juga merasuki hati orang percaya. Pernahkah kita menjadi gelisah saat karya pelayanan kita tidak dihargai, perjuangan kita tidak disorot, atau kebaikan yang kita lakukan berlalu tanpa ada satu pun yang memuji? Di sanalah pergumulan batin itu muncul:
“Tuhan, apakah semua ini sia-sia? Mengapa Engkau membiarkan aku bekerja keras tanpa ada yang tahu?” Namun, Yesus mengajarkan sebuah kebenaran yang kontras dengan cara dunia. Ia berkata bahwa Bapa di surga melihat yang tersembunyi. Kemenangan sejati bukan soal dilihat atau tidak oleh dunia, tetapi soal kesetiaan di hadapan Allah. Ada banyak kemenangan yang mungkin tidak akan pernah mendapat tepuk tangan di bumi, tetapi justru menggetarkan surga.
“Kemenangan Tanpa Panggung” adalah saat seorang ibu tetap mendoakan anaknya setiap malam tanpa henti, meski tidak ada yang memuji. Atau bisa jadi kemenangan itu adalah saat seorang pelayan gereja membersihkan kursi dan toilet dengan setia, tanpa ada kamera atau ucapan terima kasih yang disampaikan kepadanya. Kemenangan itu adalah saat Anda memilih untuk memaafkan seseorang yang menyakiti Anda, meski orang itu tidak pernah meminta maaf kepada Anda atau bahkan menganggapnya sebagai kewajaran. Tidak ada panggung, tidak ada sorotan, tidak ada publikasi. Tapi ada tatapan Allah yang penuh kasih, yang berkata memperhatikan semua itu.
Alkitab penuh dengan kisah orang-orang yang “tidak terkenal” atau “dipandang kecil” di mata dunia, namun besar di hadapan Allah. Nama-nama seperti Istri Manoah (Hakim-Hakim 13); Perempuan yang mengurapi kaki Yesus (Lukas 7:37-38), atau Anak kecil yang mempersembahkan lima roti dan dua ikan (Yohanes 6:9). Mereka tidak berdiri di panggung yang besar dan riuhnya tepuk tangan, tetapi hidup mereka telah mengukir sejarah Kerajaan Allah. Yesus sendiri memilih jalan kemenangan yang tidak diinginkan dunia. Ia bisa saja turun dari salib dan memamerkan kuasa-Nya. Ia bisa memanggil bala tentara surga dan memaksa orang untuk percaya. Namun Ia memilih jalan salib, sebuah kemenangan yang tidak dipertontonkan, namun menghancurkan kuasa maut selamanya.
Oleh sebab itu, jangan kecil hati bila hidup Anda sepi dari panggung. Juga jangan meremehkan pelayanan yang tampak kecil. Dan jangan pernah lelah dalam kebaikan yang tersembunyi. Sebab Allah yang melihat yang tersembunyi sedang mencatat setiap tetes air mata dan jerih lelah Anda dengan detail yang lebih akurat dari kamera manapun. Dan kelak, saat kita berdiri di hadapan-Nya, semua kemenangan tanpa panggung itu akan dinyatakan sebagai mahkota yang kekal. Amin
Tuhan Tidak Memanggil Kita Untuk Tampil,
Tetapi Untuk Taat, Meski Tanpa Panggung-Tanpa Pujian Dan Tepuk Tangan.