MISSED CALL or RECEIVING CALL?

Roma 1:17b (TB)
“..seperti ada tertulis : Orang benar akan hidup oleh iman.”
“..The righteous will live by faith.” (NIV)

Anxiety atau kecemasan jadi sesuatu yg bisa jadi diwajarkan atau menjadi alasan kenapa kita begitu takut melangkah menuju sesuatu yang diharapkan. Yep, it’s natural, tapi Alkitab mengingatkan bahwa kekhawatiran tidak menambahkan apapun dalam hidupmu (Matius 6:27). So, it’s useless tapi nyaman ya kadang-kadang? Bingung juga melihat diri sendiri yg banyak di motivasi atau mendorong orang lain untuk kejar yang namanya calling or goals in life. Sudah kebayang juga bakal kayak gimana dan apa yg harus dilakukan, akhirnya memilih “gak kemana-mana”, karena ya nyaman aja hidup ini, sudah serba pasti rutinitas dan kegiatan kita. Hmm apa itu yang Tuhan mau juga ya?

Jadi teringat cerita Nuh, tiba-tiba sekali membuat bahtera di cuaca yg jauh dari kata mendung dan hujan, membangunnya di atas gunung pula. Jadi omongan orang, jelas, but then that faith yang bikin Nuh maju terus meskipun situasi yang gak nyaman, reputasi dipertaruhkan, ya bahkan konsekuensinya bisa dijauhi orang juga karena dianggap penuh halusinasi. Sampai akhirnya, janji Tuhan tergenapi dan Nabi Nuh dikenal menjadi berkat dan inspirasi buat orang hingga saat ini, melalui cerita bahtera yang dibangunnya dalam Alkitab. Kalau saya ada di posisi Nuh, kira-kira panggilan-Nya akan saya responi atau tidak ya?

Satu hal yang saya pelajari, Tuhan selalu punya cara untuk memanggil kita menuju apa yang Dia rencanakan baik dan Dia ingin kita percaya dulu bahwa semua ini bermuara pada kebaikan diri kita dan pastinya memuliakan nama Tuhan. The question is?
“Panggilan-Nya jadi missed call atau received call di kondisimu sekarang ini?” Kalau received call atau artinya panggilan Tuhan itu kamu sadari dan sedang kamu lakukan, that was really good on you. Semangat walau belum melihat kemana arahnya dan tetap percaya, Dia yang punya kontrol dan tahu persis “bahtera hidupmu,” arah terbaiknya kemana? Karena iman dan kebenaran adalah dua hal yg saling menopang untuk mengerti rencana Tuhan sebenarnya seperti apa sih buat kita ini?

Sisi lain, kalau dirasa panggilan-Nya seperti missed call atau panggilan yang tidak terangkat, bukan salah kamu sepenuhnya, juga bukan tanda Tuhan gak peduli sama kamu. Coba pikirkan deh, suara mana yang kamu ingin dengar dan ikuti di hidupmu? Tuhan akan call terus dengan berbagai cara, tapi kamu angkat gak? Atau lagi mode sibuk, jangan-jangan?
Sekali lagi bukan salah kamu sepenuhnya, semua orang bisa jadi mengalami yang namanya sibuk sehectic-hecticnya. But then, apakah kita masih terus bangun “bahtera” yang Tuhan percayakan? Dalam arti satu dua hal yang secara konsisten bahkan dalam kesibukanmu, bener-bener untuk Tuhan. Bisa jadi dalam bentuk doa pribadimu, implementasi kasihmu kepada sesama, berbagai hal yang dasarnya adalah selalu dekat dan tanya sama Tuhan: “Next-nya apa ya Tuhan? Sekarang apa yang harus kulakukan ya Tuhan? Please, pimpin aku Tuhan, aku lagi bingung, tapi biarlah rencana-Mu yang pimpin aku ya Tuhan, I know I will be fine.” Practicing faith and keep close with God, bangun terus bahtera yang Tuhan percayakan di hidup kita.

Kembali ke pertanyaan, apakah sekarang hidup kita sudah seperti apa yang Tuhan mau? We never know, tapi apa yang bisa kita lakukan adalah terus memiliki kehausan untuk berkomunikasi dan bangun bahtera pribadimu bersama Tuhan, di mana ada berbagai momen bahagia dan tangisan di dalamnya kadang mungkin gak taat atau gagal, tapi juga Tuhan izinkan untuk melihat buah dari iman dan ucapan syukur atas pelangi setelah hujan yang Dia nyatakan. Life Might be Hard, and Can be More Harder and Harder, but God Will Make a Way. Make sure gak jadi missed call yang menumpuk ya? Yuk “angkat telpon” dari Dia, ada banyak kabar baik yang Tuhan mau ingatkan dan sampaikan setiap hari buat hidupmu. Tuhan Yesus Memberkati🙏🏻

Teruslah Bangun Hubungan dengan-Nya, karena Orang Benar akan Hidup oleh Iman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *