SADARKAH KITA?

“Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.”
2 Korintus 3:2

Banyak orang Kristen tidak merasa menjadi orang yang istimewa seperti para hamba Tuhan, rohaniwan, maupun para misionaris, yang dianggap mampu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, sehingga kehidupan kekristenannya hanya dihabiskan dengan merasa cukup punya sebutan sebagai orang Kristen saja serta memposisikan dirinya dilihat orang di sekitarnya cukup hanya menjadi jemaat biasa saja. Pendeta Chris Oyakhilome dari Nigeria menuliskan sebuah renungan pendek dalam buku renungan harian ‘Rhapsody of Realities Indonesian’ keluaran bulan Juli 2019, yang berjudul ‘Anak dari Firman.’ Dalam renungan tersebut Pendeta Chris menyampaikan berita sukacita bahwa setiap anak Tuhan yang sungguh-sungguh hidup dalam firman-Nya adalah orang yang istimewa, dia adalah ‘keturunan’ dari Firman, dengan bukti yang tertulis dalam 1 Petrus 1:23 “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.” Dan yang “Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.” (Yakobus 1:18).

Kita mungkin bukan orang yang mampu membawakan firman Tuhan di gereja, apa lagi di lingkungan luar gereja, tetapi kita adalah ‘keturunan’ Firman yang dilahirkan di alam roh untuk menjadi seperti Kristus oleh Firman. Orang-orang di sekitar kita akan melihat bahwa kita berbeda dari dunia ini, sehingga mereka tertarik untuk mengetahui apa yang beda dari anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu jangan pernah meremehkan diri kita dengan mengatakan bahwa kita tidak termasuk bagian orang yang mampu menyelamatkan jiwa-jiwa, karena hidup kita adalah hidup Firman-pesan Tuhan, yang bisa dikenal dan dibaca oleh semua orang, yang bisa membuat banyak orang ingin mengenal Kristus melalui kehidupan kita. Kita adalah surat terbuka-Nya “…yang ditulis bukan dengan tinta tetapi oleh Roh Allah yang hidup, bukan pada loh batu melainkan loh daging, yaitu di dalam hati” (2 Korintus 3:3). Surat yang mampu menyatakan teladan kasih; pembawa damai sejahtera dan sukacita; pemberi semangat dan kekuatan pemulihan bagi orang-orang di sekeliling kita, seperti yang Kristus lakukan. Begitupun dengan apa yang Kristus perkatakan dan pikirkan, itu ada dalam kita, sehingga kita bukan hanya diketahui sebagai orang Kristen atau pengikut Kristus yang hanya keluar masuk gereja saja, tetapi ada yg bisa kita tunjukkan lebih dari itu yaitu hidup Kristus ada di dalam kita. 

Masalahnya adalah apakah kita menyadari hal tersebut? Dan bagaimana respon kita ketika kita mengetahui kebenaran ini? Menjadi surat Kristus yang terbuka adalah panggilan bagi setiap orang Kristen, oleh sebab itu percayalah bahwa melalui hidup kita, kita mampu mencerminkan firman Tuhan dan kasih Kristus, dan responilah itu dengan menyatakannya pada lingkungan sekitar kita dengan sukacita. Jadilah berkat selagi masih diberi kesempatan. Soli Deo Gloria. 

Setiap anak Tuhan adalah Istimewa, melalui kehidupannya ia dapat menjadi saksi
buat banyak orang ingin mengenal Kristus dan diselamatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *