Bacaan: Ester 6:1-11
“Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur, maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.”
(Ester 6:1)
Pernahkah Anda mengalami malam tanpa tidur? Hati terasa gelisah, pikiran melayang-layang, dan Anda tidak tahu mengapa? Dalam momen seperti itu, apakah mungkin Tuhan sedang mencoba menarik perhatian Anda? Dalam Kitab Ester, kita melihat bagaimana Tuhan menggunakan malam tanpa tidur untuk memulai rencana besar-Nya dalam menyelamatkan umat-Nya.
Raja Ahasyweros tidak dapat tidur malam itu, sebuah peristiwa yang tampaknya biasa, tetapi sebenarnya hal itu adalah bagian dari rancangan Allah. Gelisahnya raja itu bukan kebetulan—Tuhan sedang bekerja dalam senyap. Melalui peristiwa kecil ini, Allah mempersiapkan sesuatu yang besar: penghormatan kepada Mordekhai, penyelamatan umat Israel dan kehancuran rencana jahat Haman. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sering kali berbicara melalui situasi-situasi yang tampaknya sepele. Sebuah malam tanpa tidur, perasaan gelisah, atau pikiran yang terus berputar bisa jadi adalah cara Tuhan mengetuk hati kita.
Raja Ahasyweros memutuskan untuk membaca kitab catatan kerajaan dan ternyata ia menemukan perbuatan baik Mordekhai yang pernah menyelamatkan dirinya. Peristiwa kecil ini menjadi titik balik dalam kisah Ester. Di balik layar, Tuhan bekerja mengatur setiap detail untuk memastikan rencana-Nya terlaksana. Ketika kita gelisah, kita perlu berhenti dan bertanya, “Tuhan, apa yang ingin Engkau katakan kepadaku?” Seperti Ahasyweros, mungkin Tuhan sedang menarik perhatian kita kepada sesuatu yang lebih besar.
Seringkali kita terlalu sibuk dengan rutinitas harian sehingga kita tidak peka terhadap suara Tuhan. Dalam kegelisahan malam Raja Ahasyweros, kita melihat bahwa Tuhan memakai momen tersebut untuk menyusun langkah besar dalam sejarah. Tuhan bekerja dalam waktu-Nya yang sempurna, bahkan melalui hal-hal yang tampak sederhana seperti insomnia. Demikian pula, ketika kita mengalami malam-malam gelisah, alih-alih merasa frustrasi, kita dapat menjadikannya kesempatan untuk berdoa dan mendengarkan suara Tuhan. Terkadang, itulah saat di mana Tuhan ingin menunjukkan rencana-Nya atau mengingatkan kita akan sesuatu yang penting.
Raja Ahasyweros akhirnya mengambil tindakan: ia menghormati Mordekhai dan melindungi bangsa Yahudi. Responsnya terhadap kegelisahan itu menjadi alat Tuhan untuk melaksanakan penyelamatan besar. Ketika Tuhan mengetuk hati kita, respons kita juga penting. Apakah kita akan mengabaikan-Nya, ataukah kita akan bertanya, “Apa yang harus aku lakukan, Tuhan?” Respons yang tepat kepada Tuhan adalah ketaatan. Seperti Ester yang berani tampil di hadapan raja demi menyelamatkan bangsanya, kita pun dipanggil untuk bertindak ketika Tuhan berbicara.
Tuhan sering kali bekerja dengan cara yang tak terduga, termasuk melalui kegelisahan atau perasaan tidak tenang. Ketika Anda merasa resah atau sulit tidur, jangan hanya menganggapnya sebagai gangguan. Jadikan itu kesempatan untuk mendengarkan suara Tuhan. Tanyakan kepada-Nya, “Apa yang ingin Engkau katakan kepadaku, Tuhan?” dan bersiaplah untuk merespons dengan ketaatan. Ingatlah bahwa bahkan dalam situasi yang tampaknya biasa, Tuhan dapat menyatakan rencana-Nya yang luar biasa. Amin.
Ketika kita gelisah dan tidak dapat tidur di malam hari…
daripada bermain gadget – carilah kehendak Tuhan dalam doa.