TIDAK ADA ALASAN!

“Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: “Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya.” Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.”
(Roma 3:8)

Mungkin kita sering mendengar ungkapan orang-orang yang sebenarnya tertarik kepada berita Injil tetapi tidak mau menjadi Kristen. Alasannya: “Ah, lihat saja si anu yang mengaku Kristen. Untuk apa saya menjadi orang Kristen kalau cuma menjadi seperti dia?” Atau ada juga orang-orang yang sudah ke gereja beberapa waktu lamanya, ikut serta dalam pembinaan dan terlibat dalam pelayanan, tetapi kemudian berhenti melayani dan bahkan tidak lagi pergi ke gereja dengan alasan bahwa ia melihat ada orang Kristen lain yang hidupnya tidak sesuai Firman. Dapatkah alasan-alasan ini dibenarkan?

Jika dalam Roma 2:24 dikatakan “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain”, memang miris sekali jika kehidupan orang Kristen menjadi batu sandungan bagi orang-orang di sekitarnya untuk mengenal kasih Allah. Namun di pasal 3:1-8 Paulus memberi argumentasi bahwa memang Allah pertama-tama menyatakan diri-Nya kepada orang Yahudi, tetapi jika pada kenyataannya ada sebagian dari orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah, maka tidak berarti ketidak-setiaan orang Yahudi itu dapat membatalkan kesetiaan Allah. Demikian pula, jika ada sebagian orang Kristen yang hidupnya tidak mencerminkan layaknya orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan dan tidak berpadanan dengan Injil Kristus, dapatkah hal itu kita jadikan alasan untuk mempertanyakan kebenaran Injil dan kesetiaan Allah? Tentu saja tidak.

Meskipun argumen-argumen seperti itu tampaknya tidak masuk akal, namun masih saja ada orang yang mengelak dari keputusan untuk menerima Yesus sebagai Juru-selamatnya karena alasan tersebut. Ada saja orang yang mundur dari pelayanan dan imannya karena pemikiran yang demikian. Padahal justru di tengah ketidaksetiaan dan ketidakbenaran manusia, kita melihat bahwa kesetiaan dan kebenaran Allah menjadi semakin kontras dan tak terbantahkan. Kita disadarkan bahwa sebenarnya tidak mungkin untuk kita berharap manusia dapat datang kepada Allah atas inisiatifnya sendiri, itulah sebabnya Tuhan Yesus datang – Allah yang berinkarnasi menjadi manusia – dan merangkul manusia agar mereka diselamatkan.

Orang yang kecewa terhadap orang Kristen dan memakai alasan itu untuk mundur dari iman sebenarnya merendahkan karya Allah dan menukar keselamatan mereka yang sangat berharga. Oleh karena itu, janganlah kita dengan sengaja mempermainkan kesetiaan Allah dan menggampangkan anugerah-Nya karena konsekuensinya terlalu mahal, yaitu kehidupan kekal atau kematian kekal.

Orang yang sengaja mempermainkan kesetiaan Allah dan menggampangkan anugerah-Nya,
perlu bertanya: “Sungguhkah saya sudah selamat?”

2 thoughts on “TIDAK ADA ALASAN!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *