1 Petrus 3:15
“… Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”
Matius 22:37
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, … dengan segenap akal budimu.”
Pada renungan sebelumnya, kita telah memahami sekilas mengenai apa itu Kristen progresif dan tindakan praktis apa yang bisa kita lakukan dalam rangka menyikapi isu tersebut. Izinkan saya menambahkan dua komentar saya mengenai Kristen progresif ini:
1. Naiknya isu tentang Kristen progresif ini perlu menjadi sebuah peringatan bagi kita untuk lebih memperhatikan anak muda di Indonesia zaman sekarang karena beberapa hal. Yang pertama adalah karena secara global, pandangan ini banyak dianut oleh anak muda, khususnya yang mempertanyakan kebenaran dan relevansi Alkitab. Kedua adalah karena isu ini menjadi viral di sebuah podcast yang sangat banyak ditonton oleh anak muda, dan Pendeta yang membuat isu ini viral merupakan seorang public figure yang banyak diikuti anak muda.
2. Isu ini menunjukkan kepada kita bahwa hidup kerohanian kita tidak melulu mengenai pengalaman hidup bersama dengan Tuhan, tetapi juga tentang pemahaman (doktrin atau cara pandang) kita terhadap Alkitab dan Tuhan kita. Gereja saat ini selalu ditekan untuk menyajikan khotbah praktis yang tidak banyak membahas doktrin dan lain sebagainya atas nama relevansi. Padahal doktrin yang benar akan sangat mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup kita.
Dari dua buah komentar ini, saya mengajak kita untuk belajar:
1. Mulai mempelajari dasar Hermeunetika (cara menafsirkan Alkitab) dan Apologetika (cara membela iman).
Dengan kata lain, kita tidak bisa hanya menjadi “Kristen biasa aja”. Gereja-pun harus mulai belajar untuk menyediakan kelas-kelas pendalaman Alkitab untuk memperlengkapi setiap jemaatnya, sebab ajaran yang menyesatkan cepat atau lambat akan semakin banyak. Mempelajari Hermeunetika akan membantu kita untuk bisa memahami Alkitab dengan baik, ditengah serangan Kristen progresif yang mengatakan bahwa Alkitab banyak memuat kontradiksi dan inkonsistensi. Sedangkan Apologetika akan membantu kita secara pribadi untuk memahami atau menjelaskan kepada rekan-rekan kita, tentang isu-isu yang sering dipertanyakan dalam Alkitab. Secara khusus, Apologetika akan membantu meyakinkan kita bahwa Alkitab dapat dipercaya (Lebih lanjut bisa baca Cold Case Christianity oleh J. Warner Wallace).
2. Isu ini tidak bisa dilawan hanya dengan “Nyatakan Kebenaran!” saja. Tetapi isu ini harus ditangani dengan kebenaran yang penuh kasih.
Banyak dari kita ketika ditanyai dan diajak diskusi mengenai hal-hal seperti ini, kita langsung menjawab ‘SESAT! Jangan banyak tanya’. Ada sebuah pribahasa yang berbunyi: “Malu bertanya, sesat di jalan”, tetapi kenyataannya “Banyak bertanya, dianggap sesat”. Kita harus belajar untuk coba menggiring rekan kita pada kebenaran dengan kasih. Jika ini tidak dilakukan, maka orang-orang yang mempertanyakan iman, kebingungan dengan doktrin dan lain-lain akan menutup diri karena merasa dihakimi ketika mereka menunjukkan ketidaktahuan dan ketidak-pemahaman mereka. Alhasil, akan banyak orang yang semakin anti-Kristen karena kecewa dengan sikap orang Kristen. Dalam buku yang ditulis oleh David Kinnaman yang berjudul ‘Unchristian’, beliau memaparkan pandangan negatif yang dimiliki oleh orang-orang non-Kristen terhadap orang Kristen. Salah satunya adalah judgemental (suka menghakimi), karena orang Kristen cenderung tidak pernah membuka ruang diskusi bagi pertanyaan-pertanyaan dari kehidupan yang kompleks. Padahal orang-orang membutuhkan jawaban yang lebih dari sekadar BENAR dan SALAH saja.
Kiranya renungan ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Soli Deo Gloria.
“Orang Kristen tidak bisa menghindari Teologi, karena sejatinya setiap orang Kristen adalah seorang Teolog. … pilihannya hanyalah apakah kita seorang teolog yang baik atau yang buruk.”
– R. C. Sproul –
Sepakat,..dengan bahan bahan ringan yang sungguh sungguh mngacu pada alkitab seperti ini , sangat mebantu anak anak kita dalam masa masa mencerna segala informasi pada masa global ini. terimkasih untuk penjelasan nya yg meski ada bahasa bahasa teolog bagi kami kaum awam dijelaskan sehingga kami bisa memahami mkana sebenarnya . Mohon terus dipublikasikan suara suara kebenaran Alkitab sehingga anak anak bisa mencari informasi yg benar. Tuhan memberkati