Menegur adalah upaya menasehati dengan kasih terhadap seseorang yang telah melakukan dosa atau kesalahan, dengan tujuan agar orang tersebut menjadi lebih baik. Sedangkan menghakimi adalah tindakan menyalahkan bahkan sampai menghukum seseorang atas tindakan salah yang ia perbuat.
Seringkali sebagai manusia kita lebih mudah untuk menghakimi daripada mengasihi, ketika orang lain melakukan kesalahan, kelalaian, ataupun dosa dan kejahatan. Kita akan merasa puas ketika bisa melampiaskan emosi terhadap orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut.
Di Alkitab ada satu kisah yang sangat terkenal, yakni Perempuan yang kedapatan berbuat zinah (Yohanes 8). Waktu itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat membawanya ke tengah kerumunan dan Yesuspun ada disana. Tujuan mereka adalah untuk menghakimi dan mempermalukan wanita itu. Karena sesuai dengan hukum Taurat, orang-orang yang melakukan perzinahan harus dihukum mati dengan cara dirajam dengan batu.
Ketika mereka terus mendesak, Yesus hanya berkata kepada mereka “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Akhirnya satu persatu dari mereka meninggalkan tempat tersebut dan yang tersisa hanyalah Tuhan Yesus dan perempuan tersebut. Lalu Ia berkata “Akupun tidak menghukum engkau, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Apakah kita lebih baik dari perempuan tersebut? Ternyata tidak, kitapun adalah orang berdosa, kita masih sering melakukan banyak kesalahan dalam hidup ini, tetapi sebagaimana Yesus mengampuni perempuan tersebut, Ia pun mau mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukurang yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Matius 7:1-2). Kalaupun orang di sekitar kita melakukan dosa dan kesalahan, beranilah untuk menegur dalam kasih, mengingatkan mereka dan nasehatilah tanpa bersikap menyalahkan dan menyudutkan, maka dengan demikian kita menyelamatkan mereka.
Kasih menyelamatkan seseorang,
namun penghakiman menghancurkan seseorang.