“Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu ditanah yang diberikan TUHAN, Allahmu kepadamu.
(Ulangan 5:16)
“Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu, dan lagi; Siapa yang mengutuk ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.”
(Matius 15:4)
Saya (penulis) adalah generasi “Baby boomers”, lahir setelah perang dunia kedua. Kenapa disebut baby boomers, karena saat itu terjadi ledakan kelahiran bayi sehingga agak aneh kalau keluarga hanya punya satu anak. Seiringnya dengan peralihan generasi dari era analog ke era digital, maka lahirlah generasi X, Y, Z dan generasi Alpha.
Sudut pandang orang-orang dari generasi baby boomers dengan sudut pandang generasi milenial mungkin berbeda. Generasi baby boomers sangat menghargai dan menghormati orang tua kami karena orang tua adalah representative atau perwakilan Tuhan di dunia ini.
Sebagai contoh pengalaman saya sendiri, walaupun memiliki papa yang galak, suka memukuli dengan rotan dan mama kalau ngomelin kami kata-katanya dapat menimbulkan sakit hati; tapi kami sangat mencintai mereka karena kami sadar kalau kami dipukuli atau dihajar, itu karena memang ada kesalahan yang kami lakukan. Kami juga yakin akan kasih orang tua karena papa setelah menghajar kami, dia juga tetap menyayangi kami. Hal yang sama juga dilakukan oleh Tuhan, bukan? Sedangkan generasi milenial memiliki kecenderungan bersifat kritis, berani mengungkapkan pendapatnya yang terkadang – oleh orang tua generasi baby boomers – dianggap sebagai tindakan melawan atau menentang orang tua.
Disamping itu, generasi millenial cenderung mudah stres, egoistis, kurang gigih dalam menghadapi tantangan dan ada kesenjangan yang besar antara yang berpendidikan tinggi dan yang kurang berpendidikan. Generasi milenial juga cenderung lebih memilih untuk hidup sendiri dari pada menikah. Kalaupun mereka menikah, mereka hanya ingin satu anak saja dan tidak mau direpotkan oleh anak. Sehingga ada beberapa negara yang diperkirakan 10 tahun ke depan akan mengalami resesi kelahiran anak dan populasi rakyatnya terus menurun, seperti Jepang dan negara maju lainnya.
Dari kenyataan ini, seharusnya ada sinergitas atau kerja sama antara generasi milenial dan generasi diatasnya – yang mana mereka adalah para orang tua kita. Sebagai generasi baby boomers para orang tua lebih tahan uji, sosok pekerja keras, penuh loyalitas dan pertimbangan serta sangat mencintai keluarga meskipun juga ada kelemahannya, misalnya tidak suka dikritik dan gagap teknologi (gaptek). Tetapi terlepas dari semua kelemahan itu, ada hal-hal baik yang harus kita lihat dari mereka dan hal itu dapat menjadi landasan untuk generasi muda dapat bersikap hormat kepada orang tua mereka.Terlebih Firman Tuhan mengajarkan untuk kita menghormati ayah dan ibu kita agar panjang umur kita di dunia ini. Seburuk dan sejahat apapun orang tua kita, kita wajib menghormati mereka, karena itulah yang Tuhan ajarkan. Amin.
Anak yang berbakti pada orang tua dan dapat menerima kekurangan mereka,
pasti akan diberkati kehidupannya.