MUNDUR SATU LANGKAH, MAJU TIGA LANGKAH

“Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”
Lukas 5: 16

Ketika kecil saya cukup sering bermain ular tangga bersama dengan teman-teman. Dalam permainan tersebut ada sebuah kotak angka dimana di dalamnya terdapat tulisan “mundur satu langkah, lalu maju tiga langkah.” Pada saat saya mundur satu langkah ternyata saya mendapati sebuah anak tangga yang membawa saya naik ke posisi yang lebih jauh daripada posisi awal saya sebelum saya mundur satu langkah. Dari permainan tersebut, ada sebuah pelajaran yang dapat kita petik dalam perjalanan kehidupan kerohanian kita. Dan istilah yang populer untuk menggambarkan ilustrasi tersebut adalah “retreat”.

Tahukah saudara, bahwa retreat ternyata sudah ada sejak jaman Tuhan Yesus hidup? Bahkan Tuhan Yesus sendiri melakukannya. Dalam Alkitab kita akan menemukan ayat-ayat firman Tuhan yang menunjukkan dimana Tuhan Yesus mengambil langkah untuk mundur sejenak [Markus 1:35, Markus 6:31, Matius 14:23, Lukas 22:39]. Dengan kata lain, Tuhan Yesus mengambil waktu khusus untuk melakukan retreat.

Rutinitas yang kita kerjakan setiap hari dapat menimbulkan kebosanan, yang apabila tidak diatasi maka akan mempengaruhi kinerja kita, bahkan dapat mengakibatkan stress. Oleh karena itu, ada kalanya ‘mundur’ adalah pilihan yang baik dan bijak. Ketika kita mengambil waktu khusus untuk retreat seringkali kita mendapati bagaimana Tuhan memulihkan diri kita. Kita bukan hanya untuk mengalami pemulihan, namun kita juga mengalami Tuhan secara pribadi dengan lebih nyata, serta kita mengalami pembaharuan oleh Roh Kudus. Kapan terakhir kali kita melakukan retreat pribadi? Tidakkah kita rindu untuk melakukannya kembali sekali lagi? Amin.

Mundur tidak selalu berarti kemunduran,
bisa jadi merupakan langkah awal untuk kemajuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *