“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.”
(Hosea 11:1-2)
Judul diatas berasal dari syair lagu yang mengatakan “Dengar Dia panggil nama saya, dengar Dia panggil namamu”. Pada bagian akhir lagu tersebut syairnya berbunyi “Ku jawab: Ya, ya, ya”. Saat Allah memanggil kita bagaimana sikap kita saat mendengar suara-Nya? Apakah jawaban kita “Iya” atau “Tidak”, ataukah “Nanti dulu”? Atau mungkin kita pura-pura tidak mendengar dan mungkin juga ada banyak jawaban lainnya.
Dalam Hosea 11:1, Allah memanggill bangsa Israel dengan kasih. Mereka dibebaskan dari perbudakan oleh Mesir, namun ditengah jalan mereka tidak setia pada Allah. Karena Allah mengasihi Israel, maka Ia memanggilnya untuk menerima kelepasan dari perbudakan, Allah mengasihi bangsa Israel karena Israel adalah umat perjanjian, namun apa yang terjadi dengan bangsa ini? Makin kupanggil mereka, makin pergi mereka dengan jalannya sendiri (ayat 2), Allah menarik mereka dengan kasihNya, namun mereka tidak mempedulikannya (ayat 4), padahal Allah yang memeliharanya dan menyembuhkannya (ayat 3), sehingga akhirnya bangsa Israel akan diserahkan kepada perbudakan kembali, bukan diperbudak oleh Mesir namun oleh bangsa Asyur (ayat 5). Allah menghendaki supaya bangsa Israel mendengar panggilan-Nya, mengikuti jalan-jalannya dan mempercayakan hidup mereka kepada Allahnya.
Umat Israel menggambarkan kita yang adalah umat yang dikasihinya. Kita sudah menerima kelepasan dari dosa dan perbudakan yang lainnya, oleh sebab itu belajarlah supaya tidak seperti bangsa Israel yang dihukum oleh Tuhan. Kita harus mau mendengar Allah memanggil, baik panggilan menerima pembebasan maupun panggilan pertobatan.
Pada dasarnya panggilan Allah itu adalah untuk kebaikan dan perbaikan hidup kita, jawablah “ya, ya dan ya” jika Allah memanggil. Jawaban “Ya” berarti kita taat mendengar, mengikuti dan mempercayaiNya sampai akhir hayat kita. Jangan serong, jangan berpaling dan jangan mundur, teruslah maju sambil berkata “Ya, saya mau ikut Engkau”, “Ya, saya mau iring Engkau” dan “Ya, saya mau percaya Engkau” selamanya. Amin.
Saat Allah memanggil, jawablah “Ya”, “Ya” dan “Ya”.