YESUSKU, LUAR BIASA

Salah satu bait dalam sebuah lagu berbunyi: “Yesusku luar biasa, Yesusku luar biasa, Yesusku luar biasa. Amin… Amin”. Apakah pada saat kita menyanyikan lagu tersebut, kita sungguh-sungguh merasakan bahwa “Yesus (Allah)-ku, luar biasa?” atau sebatas senang menyanyikannya saja?

Ungkapan iman Daud kepada Allah, bukan hanya dalam konsep saja! Bukan teori! Juga bukan imajinasi. Dalam 2 Samuel 7:22, dikatakan: “Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan Allah, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami”.

Siapa Allah itu? DIA, ALLAH yang hidup, Maha kuasa, Maha ada dan Maha tahu. Tapi Dia juga bukan Allah yang jauh tak terhampiri, melainkan Allah yang dekat, bagaikan BAPA kepada anak-anakNya. Nah, kalau gambaran Allah kita seperti itu: “Dekat, seperti Bapa dengan anak-anakNya”. Maka kita tidak perlu kuatir dalam menghadapi pergumulan hidup apapun.

Sayangnya, banyak yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan tetapi lebih “membesarkan pergumulan hidupnya” dan “mengecilkan kuasa Allah dalam kehidupannya“. Sehingga kuasa Allah tidak pernah dialami dalam kehidupannya. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang kandas imannya karena tidak tahan akan cobaan hidup. Seorang pengusaha pada saat usahanya lancar dan menguntungkan, dia memuliakan Tuhan dan rajin melayani. Tapi tatkala usahanya dalam masalah (pailit) proyeknya gagal atau merugi padahal untuk bayar bunga bank saja kesulitan. apakah masih bisa mengatakan Allahku, luar biasa?

Menjalani hidup sebagai orang Kristen itu ibarat ikut perlombaan lari. Tujuan yang hendak dicapai adalah garis akhir (finish). Dalam 1 Petrus 5:10-11 dikatakan “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya”.

Ini pernyataan Petrus yang menegaskan bahwa dalam kasih karunia Allah, kita semua telah dipanggil dan merasakan kemuliaan Allah daan Allah akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita.

Kapan itu diberikan dan akan dialami kita semua sebagai anak-anak Tuhan? Justru pada saat kita sedang mengalami kesusahan, kesulitan, beban yang berat, tantangan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus akan melengkapi: yaitu memberi hikmat, keterampilan, kemampuan, pemulihan, penguasaan diri.

Tuhan Yesus akan meneguhkan: yaitu iman tetap teguh, tidak goyang atau bergeser.

Tuhan Yesus akan menguatkan: yaitu pikiran, tenaga, fisik, daya kemampuan dikuatkan.

Tuhan Yesus akan mengokohkan: yaitu panggilan untuk tetap taat-setia, komitmen dan dedikasi sebagai persembahan hidup yang tetap kokoh.

Itu semua diberikan agar kita mengalami kemenangan dalam menghadapi segala pergumulan hidup. Sehingga kita bisa mengatakan dan merasakan seperti Daud, ALLAHKU (YESUSKU), LUAR BIASA! Amin.

ALLAHKU LUAR BIASA… PERSOALANKU BIASA!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *