Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya. (Mazmur 78:5-7)
Pelajaran sejarah mengingatkan kita pada waktu kita bersekolah di bangku SD, SMP dan SMA. Bagi sebagian murid, pelajaran sejarah dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, membuat mengantuk dan tidak menarik, karena ceritanya dari dulu tetap seperti itu dan tidak pernah berubah. Tetapi sebenarnya – kalau kita menyimaknya dengan baik – pelajaran sejarah merupakan sebuah pembelajaran yang menarik, apalagi jika guru yang menerangkannya begitu menguasai dan menjiwai, benar bukan? Guru sejarah yang baik dapat menyampaikan pelajaran sedemikian rupa sehingga kita seolah-olah terhanyut kedalam cerita sejarah tersebut kalau kita benar-benar menyukai sejarah tersebut. Jadi sebenarnya pelajaran sejarah atau pengalaman masa lalu merupakan kejadian-kejadian yang pernah terjadi di waktu lampau yang dapat kita petik hikmahnya untuk menjadi pengetahuan atau pelajaran yang berharga supaya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di waktu yang akan datang.
Dalam Mazmur 78, Asaf mengingatkan tentang kesetiaan Allah kepada umatNya, walaupun mereka seringkali memberontak dan tidak taat tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya, Tuhan tetap menyertai mereka dari generasi ke generasi. Dan ada banyak kejadian yang dialami oleh umat Israel karena ketidaktaatan mereka kepada perintah Tuhan. Mazmur ini mengingatkan supaya mereka – yang hidup di masa sekarang – jangan mengulangi kesalahan yang dilakukan generasi yang lalu. Sehingga mereka tidak mengalami kegagalan yang sama dan dapat belajar mengalami kehidupan yang diberkati di waktu yang akan datang.
Bagaimana dengan keadaan kita di jaman sekarang? Sebentar lagi kita mengakhiri tahun 2021 dengan segala suka dukanya. Apakah ada pengalaman di tahun-tahun yang telah lalu – khususnya di masa pandemi ini – yang telah kita alami, baik itu suatu kegagalan atau pelanggaran atau kelalaian? Biarlah kiranya semuanya itu dapat menyadarkan kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di tahun yang akan datang dan dapat menjadi suatu peringatan bagi kita untuk memasuki tahun yang baru yang sebentar lagi akan kita masuki, sehingga pengalaman-pengalaman itu menjadikan kita lebih berhati-hati dalam menjalani tahun yang baru bersama Tuhan. Pengalaman hidup kita dapat menjadi pelajaran yang dapat mendewasakan rohani kita dan menjadikan kita menjadi lebih bijaksana dalam menjalani hidup yang singkat ini. Tentunya dengan keyakinan bahwa Tuhan akan terus menyertai kita walau apapun yang akan terjadi di dalam kehidupan kita di tahun 2022. Amin.
Pengalaman merupakan guru yang baik untuk menjadikan kita bijak dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang.