Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. (1 Petrus 4:2)
Ada ungkapan, “Berusahalah selagi masih ada kesempatan berkarya”. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, apalagi juga disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan kegiatan rutinitas. Kadang pula tanpa terasa umur semakin bertambah seiring dengan berlalunya waktu dalam menjalani kehidupan ini. Hidup yang akan kita lalui adalah sisa hidup yang Tuhan sediakan bagi kita. Kita tidak tahu berapa lama sisa hidup kita dan sebenarnya tidak penting bagi kita untuk mengetahui hal tersebut. Yang terpenting untuk kita pikirkan adalah apakah sisa hidup kita nanti telah sesuai dengan kehendak Allah atau tidak? Karena kehidupan manusia tidaklah berputar-putar tanpa tujuan melainkan berjalan terus menuju kepada suatu sasaran. Apa yang telah terjadi tidak bisa kita ubah dan apa yang belum terjadi tidak bisa kita ketahui. Kehidupan kita saat ini merupakan sebuah kesempatan.
Setiap kali kita melayat ke rumah duka ataupun merayakan ulang tahun kita, hal ini seharusnya mengingatkan kita pada penggunaan sisa waktu kita di dunia. Alkitab mengingatkan kita untuk berjaga-jaga dan menyadari bahwa setiap saat kita bisa dipanggil Pencipta kita:
Markus 13:33 (TB) “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba”.
Bagaimana mengisi sisa waktu yang diberikan Tuhan?
1. Fokuslah pada hal-hal sorgawi bukan yang duniawi karena barang duniawi tidak kita bawa mati.
Matius 6:19-20 (TB) “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya”. Harta, gelar dan status duniawi pasti kita tinggal ketika tiba saatnya Tuhan memanggil kita.
2. Fokus pada mengasihi Tuhan dengan taat pada perintah-perintah-Nya.
Yohanes 14:15 (TB) “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”. Hanya orang-orang yang melakukan perintah Tuhan sajalah yang bisa masuk kerajaan sorga.
Bagaimana mengumpulkan harta sorgawi dan mengasihi Tuhan?
1. Mengasihi sesama
Yohanes 13:34 (TB) “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”. Kita tidak bisa mengasihi Tuhan tanpa mengasihi sesama.
2. Meninggalkan perbuatan dosa dan hidup dalam pertobatan.
Roma 2:4 (TB) “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?“
Matius 3:8 (TB) “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.“
Kasih karunia Tuhan bertujuan agar kita hidup dalam pertobatan & menjadi dewasa rohani. TUHAN HANYA MENGENAL orang-orang yang fokusnya kepada hal sorgawi serta taat melakukan perintahNya.
2 Timotius 2:19 (TB) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” Jangan sampai kita mengenal Tuhan tetapi Tuhan tidak mengenal kita.
Matius 25:12 (TB) “Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.”
Matius 7:23 (TB) “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!“
Kematian bagi orang yang memiliki iman percaya pada Kristus dan hidup dalam ketaatan pada firman Tuhan adalah sebuah keuntungan dan bukan menjadi hal yang menakutkan.
Filipi 1:21 (TB) “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.“
Hiduplah seakan-akan besok tidak ada. Pastikan kita mengisi sisa waktu kita dengan bijak agar kita tetap dikenal Tuhan pada saat waktu kita di dunia sudah habis.