MENGECAP KEBAIKAN TUHAN

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:9)

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan berita Covid yang salah satu tandanya orang yang terkena virus ini adalah tidak bisa mengecap atau merasakan makanan maupun minuman yang dimakan dan diminum, apakah kita pernah mengalaminya? Apa yang kita rasakan jika tidak bisa mengecap? Kuatir? Takut? Gelisah? Atau panikkah kita? Pastilah jika kita mengalaminya, perasaan-perasaan tersebut akan menghantui kita. Namun ada banyak orang yang tidak bisa mengecap kebaikan Tuhan tetapi mereka merasa biasa-biasa saja, tidak menganggap ini suatu masalah besar. Sungguh ini adalah situasi yang ironis, bukan?

Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya kita mengecap kebaikan Tuhan. Padahal itulah yang harus menjadi pengalaman bagi orang percaya, tanpa mengecap kebaikan Tuhan mereka tidak akan bisa merasakan seperti yang Daud rasakan. Jika kita melihat Mazmur 34:9 Daud mengatakan “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu”, hal ini membuktikan bahwa saat Daud mengecap kebaikan Tuhan maka hatinya diliputi kebahagiaan dan dari kebahagiaan itu timbullah puji-pujian bagi Tuhan, ucapan syukur bagi Tuhan, kekaguman akan Tuhan dan sebagainya.

Jika kita melihat konteksnya Mazmur 34 ini, sebenarnya Daud menulis mazmur ini saat dalam “lembah kekelaman”. Daud digambarkan begitu ketakutan sampai-sampai harus berpura-pura gila di depan Abimelekh. Dalam situasi dan kondisi putus asa tertolak dan dibuang inilah, Daud memuji Tuhan karena Daud pernah mengecap kebaikan Tuhan sehingga membuatnya tetap kuat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang sulit itu.

Demikian juga jika kita pernah mengecap kebaikan Tuhan di dalam hidup ini, kitapun akan kuat sekalipun menghadapi kondisi dan situasi yang sulit di dalam kehidupan ini. Yang perlu kita sadari sekarang adalah pentingnya mengecap kebaikan Tuhan, hal itu akan menjadi alarm atau pengingat akan kebaikan Tuhan. Seperti halnya juga Daud, imannya kokoh karena telah mengecap kebaikan Tuhan sebagai perlindungannya.

Oleh karena itu, “Kuatirkanlah“ hati kita bila sepanjang hidup kita sampai sekarang ini tidak pernah mengecap kebaikan Tuhan! “Takutkanlah” hati kita bila sepanjang hidup kita ini tidak mengecap kebaikan Tuhan dan seterusnya. Karena, jangan-jangan kita akan menjadi orang yang mudah terjatuh atau undur dari Tuhan saat kita dalam situasi dan kondisi kekelaman. Setiap orang perlu menyadari dan mengenali dirinya sendiri bahwa adalah suatu kebahagiaan bila kita dapat mengecap kebaikan Tuhan dan hal itu akan menjadi pondasi yang kokoh di dalam kehidupan iman kita. Amin.

Pondasi iman kita akan kokoh, jika kita dapat mengecap kebaikan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *