TUHAN BERKARYA SEBELUM BADAI INI

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

Pernahkah anda dapat Meme yang tulisannya: “Bersyukur kalau  pandemi ini terjadi di tahun 2021. Coba kalau terjadi di tahun 2000, kita hanya punya HP Nokia 3310 yang cuma punya game uler-uleran aja“? Saya pernah dapat.

Saya sempat tertawa dan membenarkan tulisan tersebut, tapi baru sebatas menganggapnya sebagai sebuah Meme yang kocak dan yang memunculkan kembali sedikit nostalgia tentang HP buatan Finlandia yang pernah booming dan merasa keren kalau kita memilikinya di tahun 2000-an itu.

Beberapa hari kemudian saya merasa cukup tersentak waktu Tuhan ingatkan tentang makna dari tulisan di Meme tersebut, yaitu: “Bagaimana boring-nya kita, seandainya dalam masa pandemi ini hiburan kita di HP hanya ada satu game yang begitu sederhana dan gambarnya pun hanya yang itu-itu saja dan begitu-begitu saja”. Kemudian rasa tersentak itu semakin mendalam, waktu ingatan saya berkembang ke arah pemikiran: “Betapa luar biasanya kalau dalam masa pandemi ini kita bisa punya HP Android dan betapa akan jadi kacau dan mengenaskannya dunia ini, seandainya teknologi HP yang kita miliki masih sebatas di HP jenis Nokia 3310 itu yang untuk mengetik kata ‘Sisir’ saja memerlukan 17 kali tekanan pada huruf-huruf yang diperlukan untuk bisa memunculkan satu kata itu saja, sedangkan serbuan virus perlu disikapi dengan saling memberi warning dan berbagai informasi penting yang dibutuhkan dengan cepat, untuk mencegah kita terpapar virus Covid-19 itu dan mencegah semakin membludaknya korban jiwa secara global.”

Coba kita renungkan, seandainya HP kita masih yang jadul, bisa jadi saat ini kita juga merupakan salah satu korban yang ikut ‘berpulang’ bersama korban-korban yang telah meninggalkan kita di awal pandemi ini, karena mungkin kita akan terlambat menerima info tentang ganasnya virus; perlunya segera melakukan prokes; bagaimana tindakan pencegahan agar tidak terpapar virus dan sebagainya. Kita bersyukur, Tuhan baik – sungguh baik – sangat baik bagi kita semua.

Kalau direnungkan lebih dalam lagi, sebetulnya jauh-jauh hari sebelum kita memasuki masa pandemi ini, Tuhan sudah melatih kita berbagai cara untuk menghadapi hal-hal yang diperlukan saat kita harus menghadapi situasi penyebaran virus dan kondisi harus ‘di rumah aja’ melalui HP yang kita miliki, dimulai dengan kita belajar:

  1. Membeli barang atau makanan secara daring (online). Tuhan telah menyiapkan jenis-jenis perdagangan secara online jauh hari sebelum pandemi,  yang membuat kita semakin mahir berbelanja secara online dengan ‘pancingan’ berbagai diskon atau sesekali ongkir gratis, yang ternyata kebiasaan dan kemampuan untuk belanja secara online itu sangat membantu kita dalam memenuhi segala kebutuhan pada saat negara kita melaksanakan Lockdown di awal pandemi. Bahkan sampai sekarangpun, kebiasaan ini terus membantu kita dalam pemenuhan kebutuhan, khususnya barang-barang yang sulit kita dapatkan di tempat belanja biasa.
  2. Belajar menjadikan sarana transportasi online menjadi bagian kehidupan kita. Tuhan memunculkan berbagai sarana dan jasa angkutan secara online jauh sebelum pandemi terjadi, seperti: Gojek-Gofood-Gosend sampai Go..Go..yang lainnya yang kemudian jenis jasanya merambah ke jasa Salon manusia sampai binatang peliharaan, jasa pijat, cleaning service dan sebagainya, yang di kemudian hari saat pandemi dan sampai saat ini, jasa transportasi ini sangat membantu semua pengusaha besar kecil untuk tetap bisa mengambil dan mengirim barang tanpa terhenti, sehingga perekonomian masih bisa berjalan dan para pengendaranya sendiri masih bisa mencari makan.
  3. Belajar berkomunikasi secara tatap muka. Tuhan juga memunculkan Skype sebagai sarana awal berkomunikasi langsung tatap muka versi aplikasi sederhana di tahun sebelum 2019, yang di kemudian hari dan sampai ke depan, kemampuan dan kebiasaan menggunakan aplikasi tersebut menjadi sebuah aplikasi yang amat sangat berguna untuk kita bisa saling ‘mengunjungi’, bisa dipakai sebagai sarana Ibadah Streaming saat level penyebaran virus bertambah tinggi. Melalui aplikasi penganti Skype yang lebih canggih kemudian bermunculan: Zoom, Google Meeting-Google Duo dan Whatsapp video call dan sebagainya, sehingga kita masih bisa menambah wawasan melalui webinar-webinar. Penyelenggaraan pendidikan, transaksi jual beli dan banyak kegiatan lainnya juga bisa terus dilaksanakan sekalipun di sekeliling kita penyebaran virus masih mengepung dengan rapat.
  4. Belajar mempergunakan sarana medsos. FB, Line, WA, Telegram, Twitter dan sebagainya telah Tuhan munculkan jauh hari sebelum pandemi, agar kita tetap bisa saling membangun relasi sosial dan interaksi antar sesama, dalam waktu sekejap pula. Sungguh luar biasa Tuhan.

Dan masih banyak kemampuan lainnya yang telah kita pelajari melalui HP sebelum terjadinya pandemi ini, seperti bagaimana membuka dan memanfaatkan YouTube, sehingga di saat pandemi sekalipun orang masih bisa  mendapatkan tambahan penghasilan dengan mengunggah berbagai video misalnya dan terlebih bisa dijadikan sebagai sarana hiburan di kala kita jemu. Kemudian kemampuan lainnya, kemampuan memanfaatkan waktu dengan belajar berbagai keterampilan secara gratis melalui aplikasi Pinterest atau informasi lain lewat internet, yang bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja kita berada. Ada ratusan aplikasi lainnya yang sudah tersedia dan berguna bagi umat manusia dalam berbagai bidang di saat badai ini.

Sungguh luar biasa Tuhan kita. Dia selalu ada di sepanjang musim kehidupan kita. Janji-Nya bahwa Ia turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan dalam masa pandemi ini, sungguh telah Ia nyatakan. Dan Tuhan pasti akan terus ‘turut bekerja’ dalam sisa masa pandemi ini bagi orang-orang yang mengasihi Dia, yaitu bagi orang-orang yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya (Roma 8:28). Oleh sebab itu, apapun kondisi yang menekan kita saat ini, jangan pernah meninggalkan Dia. Tetaplah mengasihi Dia dan tetaplah membuka hati untuk dipimpin dan dituntun-Nya agar kita masuk dalam rencana-Nya dan mengalami karya-Nya yang lebih lagi dalam kehidupan kita.

Setelah kita tahu dan merasakan bahwa Tuhan berkarya sebelum badai ini, maka mulai saat ini jika kita memegang HP, mari kita jangan hanya pandai menggunakannya, tetapi pandai juga mengucap syukur, karena tanpa kasih Tuhan – entah apa yang akan terjadi pada dunia saat ini, sementara kita masih ada di dalamnya dan masih harus menghadapi pandemi yang entah kapan akan berakhirnya.

Renungan ini saya tutup dengan sepenggal kalimat dari lagu yang sedang banyak dinyanyikan oleh anak-anak Tuhan dan menjadi berkat kekuatan hari-hari ini: “Musim akan selalu berganti, kasih Tuhan tetap abadi. Tak akan berubah sampai selamanya, ku tetap percaya.” Tetaplah percaya, tetaplah beriman kepada Tuhan Yesus, karena hanya imanlah yang mengalahkan dunia ini, dan hanya oleh imanlah kita diselamatkan. Amin.

Saat buka HP, ingatlah akan kasih Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *