SEBELAH MATA

Pernah gak mencoba untuk menutup sebelah mata kita, lalu beraktivitas sehari-hari? Gak nyaman pastinya kan? Meskipun masih ada untungnya dimana dengan mata yang terbuka kita masih bisa melihat, namun pasti terasa ada yang kurang dan rasanya penglihatan kita jadi gak sempurna.

Tanpa disadari istilah “sebelah mata” ini kita tujukan pada diri sendiri. Kita menutup satu mata untuk kelebihan, anugerah dan keberhargaan yang kita miliki dan hanya membuka mata yang satunya untuk kelemahan, kegagalan dan penderita – sehingga rasanya hidup segan mati tak mau.

Sedih rasanya, namun seringkali itulah yang kita lakukan: berfokus pada masalah, kelemahan dan penderitaan membuat hal itu terasa begitu besar sehingga penyertaan dan anugerah Tuhan terasa gak berarti dibanding dengan segala masalah tersebut. Kita merasa seperti ada saja yang kurang meskipun hidup sebenarnya baik-baik saja.

“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenamKejadian 1 : 31.

Setelah dinyatakan segala firman-Nya atas penciptaan manusia, Tuhan melihat segalanya baik. Pada versi Amplified Bible, digunakan kata “very good” dan “complete” setelah diciptakan-Nya manusia. Sayangnya kerap kali hal ini terabaikan, namun pernahkah kita menyadari bahwa ketika sudah pasrah dengan kehidupan, saat mengalami kegagalan, masalah ataupun musibah, kita mendapati bahwa Firman Tuhan itu tidak pernah berubah, yaitu bahwa kita dipandang Tuhan sebagai ciptaan-Nya yang baik dan utuh, Iya kita… kamu dan saya!!

Seringkali masalah membuat kita lupa dengan status tersebut. Tuhan tak pernah memandang kita rendah, tapi kita yang terkadang memandang rendah diri kita sendiri, sehingga iblis berhasil mengintimidasi kita dan semakin membuat kita lupa tentang siapa diri kita sebenarnya. Anak Tuhan, ya itu kamu dan saya.

Ingatlah tentang bagaimana Tuhan menciptakan kita. Ada kuasa atas segala ciptaan di bumi dan diberikannya kita akal budi dan roh yang sama juga seperti yang dimiliki-Nya. Kita serupa dan segambar dengan Dia, dan segala yang diwariskannya pada kita utuh Dia berikan.

Mari memandang diri kita seutuhnya sama seperti Tuhan memandang kita. Kelemahan tetap kita miliki, we are not perfect, tapi biarlah kita juga sadar bahwa kita adalah sama seperti apa yang Tuhan firmankan pada kita: mulut kita berkuasa, kehidupan kita dapat memberikan dampak sebagai terang dan garam, dan bagaimana Roh Kudus akan pimpin kita kepada kebenaran.

Paket komplit untuk jadi dampak yang baik dan bersinar bagi kemuliaan-Nya sudah diberikan, namun apa gunanya bila terang lampu tersembunyi di bawah meja. Jika terangmu tersembunyikan karena ada rasa minder, takut memulai, merasa selalu gak mampu; maka kamu akan selalu kalah pada situasi yang terjadi.

Mari jadilah berkat, mari mulai bersinar di bidang kita masing-masing, mari lakukan yang terbaik, mari mengasihi meskipun seringkali gak dikasihi, karena kita mampu bukan karena kekuatan kita sendiri. Tuhan sudah memberi kita kuasa untuk menang atas segala intimidasi yang timbul dalam hati dan pikiran kita. Mari melihat diri dan sekitar dengan kedua mata kita, kita bisa do something yang powerful karena Dia senantiasa beserta kita. Yang harus kita lakukan adalah memulai dan teruslah bergerak dalam kehendak dan rencana-Nya. Kiranya penyertaan Tuhan senantiasa bersama kita. Have a great day.

Tuhan sudah memperlengkapi kamu untuk menjadi berkat bagi orang lain.
So jangan sia-siakan itu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *