“Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.” Mazmur 119:113
Beberapa hari lalu, seorang teman – yang juga seorang hamba Tuhan di luar kota Bandung – mengirimkan sebuah artikel seperti dibawah ini:
Bimbang atau ber-Iman
Kabar Pentingnya
Pemazmur membenci kebimbangan karena Kebimbangan adalah Musuh Iman
Pastikan
Dua hal yang tidak pernah bisa berjalan bersamaan dalam hati kita yaitu Iman dan Kebimbangan.
Orang Bimbang berarti Tidak Beriman dan Orang Beriman pasti tidak bimbang .. dan yang dihasilkan keduanya pasti akan berbeda bahkan bertolak belakang.
Pemazmur Pilih ber-Iman ….
Kalau kita Pilih yang mana??
Kalimat tanya yang terdapat di akhir renungan diatas berbunyi: “Pemazmur Pilih ber-Iman…, kalau Kita (Anda) Pilih yang mana?” Apakah pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang perlu Tuhan tanyakan pada kita saat ini? Adakah saat ini kita sedang meragukan keberadaan Tuhan, ketika kita berseru-seru di tengah pandemi ini ternyata Tuhan tidak mendengar seruan kita? Dan kemudian membuat kita jadi bimbang untuk terus tidak mau beriman lagi kepada-Nya?
Dalam kondisi yang bisa membuat pemazmur bimbang karena menghadapi tekanan yang berat dalam kehidupannya, ia memilih mengambil keputusan untuk membenci kebimbangan dan memilih untuk mencintai Firman Tuhan, yang ia yakini dapat menopang dan menyokongnya untuk bisa ‘hidup’ tidak malu dalam pengharapan dan membuat ia selamat (Mazmur 119:116-117).
Tanpa kita terlebih dahulu mengambil keputusan untuk membenci kebimbangan dan tegas memilih untuk tetap beriman dalam menghadapi kondisi apapun dalam hidup kita, maka kita tidak akan bisa ‘hidup’, kita dipermalukan dalam pengharapan dan kita tidak akan selamat. Bahkan kehidupan orang yang bimbang akan terus seperti gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Kehidupan orang yang bimbang jangan mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan, bahkan ia akan menjadi tidak tenang dalam hidupnya karena mendua hati (Yakobus 1:6-8). Tetapi jikalau kita mau mengambil keputusan untuk terus beriman seperti pemazmur, maka kita akan mengalami kemenangan dan suka cita melalui firman-Nya (Mazmur 119:18). Bahkan Yesaya 26:3 mengatakan bahwa Tuhan akan menjagai orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, karena kepada-Nya ia percaya.
Biarlah mata hati kita terbuka untuk melihat bahwa ketidak-bimbangan akan membawa kita dapat menikmati banyak berkat Tuhan. Amin.
Di tengah pandemi ini Saya Pilih Beriman.
Kalau Saudara Pilih yang mana?