Beberapa waktu lalu terjadi sebuah konflik di salah satu tempat saya mengajar. Seorang guru berdebat dengan muridnya tentang bagaimana seharusnya mengerjakan sebuah soal mengenai keuangan, karena masing-masing percaya bahwa apa yang mereka kerjakan sudah benar. Sayapun mencoba menjawab dalam hati dan begitu yakin dengan jawaban saya. Sayangnya ketika saya coba mendiskusikan hal ini dengan kakak saya yang bekerja di bidang keuangan, ternyata jawaban saya tidaklah tepat.
Pernahkah kita begitu yakin akan sesuatu, namun ternyata hal tersebut salah? Katakanlah kita yakin bahwa jalan kecil ini akan mengarahkan kita ke tujuan kita dengan tepat, namun ternyata jalan tersebut buntu ataupun menuju tujuan yang berlainan?
Amsal 4:23 berkata: “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Di tengah zaman yang dipenuhi dengan berbagai informasi digital dan pengajaran yang sangat mudah diakses, menjaga hati dan pikiran menjadi sangat penting. Tidak hanya menolak hal-hal eksternal yang tidak sesuai dengan kekristenan, namun juga mengevaluasi hal-hal yang tidak benar dalam hati dan pikiran tidak kalah pentingnya.
Dalam konteks kekristenan, bukankah kita seringkali menelan bulat-bulat apa yang seorang hamba Tuhan sampaikan dalam khotbahnya tanpa menguji kembali? Bukankah kita seringkali menuduh seseorang salah, padahal kita tidak menguji kembali apa yang kita percaya dan yakini?
Lebih jauh lagi, bukankah hati yang adalah tempat Roh Kudus berbicara pada kita juga bisa menjadi sumber berbagai kejahatan dan tempat berpijakgodaan iblis? Ada banyak orang salah mengira apa yang dia rasa datang dari Tuhan, lalu salah bertindak, dan akhirnya menyalahkan Tuhan.
Mari sama-sama belajar untuk terbuka, dalam arti:
1. Selalu mengevaluasi keyakinan yang kita pegang selama ini. Apakah keyakinan tersebut sudah sesuai dengan kebenaran? Apakah masih ada keyakinan yang kita pikir sudah jelas, namun ternyata tidak?
2. Selalu mengevaluasi apa yang muncul dalam hati kita. Benarkah itu berasal dari Roh Kudus?
Saya yakin bahwa dua tindakan praktis ini akan sangat membantu kita untuk terus dibentuk menuju arah yang benar. Andalkanlah Roh Kudus dalam setiap proses perjalanan hidup kita, agar Dia membawa kita kepada seluruh kebenaran dan dapat memahaminya. Jangan sampai kita begitu yakin berada di jalan yang benar, namun ternyata salah. Tuhan memberkati.