“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Yesaya 55:11 (TB)
Sepanjang hidup kita, saya yakin bahwa kita semua setidaknya pernah bertemu dengan seorang anak, mungkin di mall atau restoran, yang terus berlari dari ujung ke ujung disertai berbagai teriakan. Tidak jarang kita mendengar orang tuanya atau bahkan kita sendiri mengatakan dengan diam-diam, “Gak bisa diam banget sih anaknya”. Maklum, ketika masih muda wajar sekali seorang anak punya energi atau semangat yang berapi-api.
Bulan Maret ini kurang lebih menandai satu tahun sudah kita harus banyak berdiam diri di rumah akibat pandemi yang melanda seluruh dunia. Mari kita coba merenungkan masa-masa dimana kita masih semangat melayani setidaknya di gereja satu bulan sekali. Ada yang bernyanyi, jadi usher, jadi operator LCD, dan sebagainya. Layaknya seorang anak kecil tadi yang penuh gairah dalam beraktivitas. Selama satu tahun ini, pertanyaan yang kemudian muncul adalah “Pelayanan apa yang sudah saya lakukan, ya?”, “Apakah pelayanan saya akan berakhir begitu saja?”, “Apakah gairah saya melayani sudah tergerus kondisi?”
Ketika Tuhan berkata dalam Matius 5:13-16 bahwa “Kamulah garam dan terang DUNIA”, saya coba membayangkan betapa terkejutnya setiap orang yang mendengarkan kata DUNIA. Mungkin muncul keraguan dalam hati mereka yang bahkan masih dikuasai Bangsa Romawi untuk bisa jadi berkat bagi dunia. Tapi kita mau sama-sama percaya bahwa inilah identitas kita. Tuhan tidak berkata “JADILAH garam dan terang dunia”, tetapi “KAMULAH garam dan terang dunia itu”. Yesus selalu merindukan setiap kita untuk tidak pernah diam dalam melayani-Nya. Saya percaya bahwa selalu ada yang bisa kita lakukan untuk jadi berkat. Jangan sampai kita menjadi garam yang tawar. Jangan sampai di tahun berikutnya kita belum beranjak dari posisi kita.
Kita masih bisa berbagi pengalaman rohani dengan teman-teman kita atau di dalam komsel, berbagi ayat atau hikmat Tuhan yang me-rhema dalam hati kita, berbagi makanan ataupun uang kepada mereka yang membutuhkan dan lain sebagainya. Mari jadilah pengikut Tuhan yang tidak bisa diam untuk membagikan Kabar Baik dan kasih Yesus pada sekitar kita. Sekecil apapun pelayanan kita, mari imani bersama bahwa pelayanan kita akan memberi dampak bagi dunia. Sekecil apapun terang, akan selalu terlihat di tengah gelapnya dunia. Jadi, masih mau diam aja nih? Yuk bergerak. God Bless You.